Mohon tunggu...
jhon budi
jhon budi Mohon Tunggu... -

Ego para raja, jiwa para pemberontak

Selanjutnya

Tutup

Politik

Lelucon Pejabat Negri

8 Januari 2015   15:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:33 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

sedang mabukkah negri ini, sampai sampai tak bisa berfikir lebih bijak? Negri ini memang sering kali membuat lelucon.
baru-baru saja menyebar isu bahwa pemerintah kota depok akan menggusur salah satu sarana pendidikan masyarakat, lebih tepatnya sekolah, adapun lahan hasil gusuran di rencakan akan di bangun mall, apartemen dan gedung-gedung pencakar langit lainya, dalam wacana ini apa yang dapat kita tangkap, kalau saya hanya ada 2 kemungkinan, pertama bodoh, jika memang benar ini adalah keputusan pemerintah, berarti bodoh, tidak bijak dan lagi benar-benar bodoh, saya tak punya padanan kata yang lain untuk ini. pemerintah berfikir bahwa sekolah tak lebih baik dari infrastruktur, padahal yang utama adalah sdm yang berkualitas, sdm yang berkualitas lahir dari pendidikan, masak mau negara ini di isi oleh orang-orang bodoh dengan sarana yang moderen, jika begitu itu artinya sama seperti monyet menggunakan hp.
yang kedua, "kepentingan binis jauh lebih penting dibanding kepentingan pendidikan", sepertinya yang ini lebih memungkinkan, pemerintah lebih mementingkan kepentingan bisnis dari pada kepentingan pendidikan, mungkin pemerintah berfikir yang paling utama adalah ekonomi, kemajuan ekonomi, pendidikan yang kedua, pemerintah tak salah jika niatnya baik, namun kurang benar, ada baiknya kembali menilik masa lalu, dahulu soekarno sempat berfikir demikian, bahwa pembangunan ekonomi adalah yang utama, lalu kemudian beliau membangun banyak sarana ekonomi, namun beliau sadar bahwa sdm yang berkualitaslah yang terpenting, lalu kemudian bung karno mulai giat melakukan banyak kebijakan untuk menciptakan sumberdaya yang berkualitas dan mampu bersaing dalam kancah internasional, beliau mengirim pemuda-pemudi indonesia untuk belajar di negri-negri maju, untuk kemudian kembali keindonesia dan membantu membangun indonesia lebih baik, lalu mengapa pemerintah sekarang malah berjalan mundur, seolah ingin mengulang kesalahan?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun