Mohon tunggu...
Jihan Dzakhirah
Jihan Dzakhirah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

halo!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pergaulan Bebas Menjadi Faktor Utama Penyebab Meningkatnya Kasus Penyakit HIV AIDS

29 Desember 2022   14:49 Diperbarui: 29 Desember 2022   15:01 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Memasuki masa remaja, adalah hal yang paling dinantikan karena di masa ini lah kita merasakan gejolak asmara, perubahan pola pikir, serta perubahan emosi yang tidak stabil. Namun sering kali ketika menginjak diusia remaja, kita justru salah memilih pergaulan.

Pergaulan merupakan salah satu HAM (Hak Asasi Manusia) oleh karena itu manusia memiliki hak untuk bebas bergaul dengan siapa saja yang kita mau, namun yang perlu diperhatikan adalah, apakah pergaulan tersebut berdampak positif bagi diri kita atau tidak?

Saat ini, kita bisa melihat bahwa pergaulan bebas bukan lagi merupakan hal yang tabu di negata ini, apalagi dengan masuk nya budaya asing yang kebarat-baratan, membuat mindset kebanyakan remaja sekarang malah menganggap hal yang tabu itu menjadi sesuatu yang keren untuk dilakukan, sangat miris sekali.

Perlu diketahui kalau pergaulan bebas dapat menyebabkan seseorang terjangkit penyakit sex menular yaitu HIV AIDS.

Pergaulan bebas yang tidak terkontrol cenderung akan mendorong remaja untuk menormalisasikan sex bebas, justru malah terjerumus untuk melakukan hal yang tidak sejalan dengan norma yang ada.  Oleh sebab itu, generasi bangsa ini perlu merefleksikan tentang bahayanya HIV-AIDS yang dapat merusak masa depan mereka, dan negara ini.

AIDS ialah suatu penyakit sex menular yang mematikan, penyakit ini diakibatkan oleh infeksi virus HIV (Human Immunodeficiency Virus), yaitu virus yang menyerang kekebalan tubuh manusia dan membuat sistem imun tersebut menjadi lemah, sehingga orang yang terjangkit virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik atau mudah terkena tumor yang dapat mematikan si pengidap, menyeramkan sekali bukan?

Ada lagi yang lebih menyeramkan, yaitu seseorang yang terjangkit virus HIV ini tidak menunjukkan gejala apapun, namun masih dapat menularkan nya kepada orang lain, serta virus ini membutuhkan waktu hingga 2 sampai 15 tahun untuk bisa memunculkan gejalanya. Bukan hanyaa ini saja, hingga saat ini belum ditemukan obat yang bisa menyembuhkan penyakit ini secara menyeluruh.

Selain dari pergaulan bebas yang rentan terhadap sex bebas, virus ini juga dapat ditularkan melalui pengunaan jarum suntik yang tidak steril, dilahirkan dan disusui oleh ibu yang terinfeksi virus HIV, serta transfusi darah. Penyakit ini ditularkan oleh pengidap melalui cairan di dalam tubuh, yaitu melalui darah, sperma dan air susu ibu.

AIDS dapat dicegah perkembangan nya dengan Terapi Antiretrovirus yang memperpanjang waktu perkembangan AIDS, serta memperpanjang waktu penderita bertahan hidup. Penyakit ini bersifat seumur hidup, olah sebab itu sangat penting memutuskan tali rantai penularan penyakit ini.

Data menunjukkan sekitar 519.158 orang per Juni 2022 yang terkena HIV. Parahnya lagi, dalam laporan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sekitar 1.188 anak di Indonesia positif HIV. Data ini diperoleh selama Januari-Juni 2022. Kemenkes mencatat lebih banyak laki-laki ketimbang perempuan yang menderita HIV. Kalau data tahun lalu, 75 persen laki-laki dan 25 persen perempuan.

Tinggi nya kasus HIV AIDS di Indonesia ini, sangat menghawatirkan, sebab kebanyakan dari mereka yang masih berusia produktif malah terjangkit penyakit ini. Jika hal ini tidak dianggap serius, maka bangsa Indonesia akan kehilangan generasi nya. Oleh karena itu, untuk menekankan penurunan penyakit HIV AIDS ini memerlukan upaya dari pemerintah daerah serta Kementrian Kesehatan Indonesia harus lebih meningkatkan sosialisasi bahaya HIV AIDS kepada kalangan masyarakat, sehingga masyarakat secara merata mendapatkan edukasi yang lebih mendalam tentang bahaya nya penyakit ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun