Mohon tunggu...
Jihan Mawaddah
Jihan Mawaddah Mohon Tunggu... Knowledge seeker

Halo, saya Jihan. Lifestyle blogger yang sedang belajar banyak hal. Yuk saling bertukar pengalaman lewat tulisan. Baca tulisan saya lainnya di www.jeyjingga.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menjalin Kesadaran di Setiap Suapan

10 Maret 2025   19:16 Diperbarui: 11 Maret 2025   03:12 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hapeee terooosss!

Teriak Ibu ketika saya mulai berhadapan dengan handphone yang diletakkan secara horizontal dan diberi bantalan bagian belakang agar bisa menahan beban handphone yang sengaja dinyalakan untuk nonton Youtube atau episode drama Korea di Netflix.

Kalau sudah diteriaki seperti itu, saya langsung duduk tegak dan mematikan handphone, lalu mulai makan perlahan.

Ternyata kebiasaan itu juga dialami oleh suami saya. Bedanya, kalau saya pasti nonton video di Youtube atau Netflix, sedangkan suami baca komik online. Sama saja, sama-sama tidak fokus dengan makanannya masing-masing, sibuk dengan dunianya sendiri dan akhirnya makanan akan lewat begitu saja.

Puasa Jadi Ajang Latihan Untuk Menjalin Kesadaran di Setiap Suapan

Sejak adik saya sekolah profesi psikologi dan saya memberinya wadah berupa website khusus yang membahas tentang kesehatan mental, mau tidak mau saya juga jadi belajar banyak soal kesehatan mental. Khususnya juga soal Mindful Eating ini. 

Kalau zaman dulu sih memang belum ada gawai pintar, sehingga satu rumah bisa saja duduk di meja makan bersama-sama untuk menikmati hidangan. Setidaknya makan sambil ngobrol lah. Tapi sejak gadget mulai jadi kebutuhan pokok alias kebutuhan primer bagi masyarakat, kita jadi makin jauh dari adab dan konsep mindfullness.

Meskipun tidak membanggakan tapi ada satu bulan full dimana kami sekeluarga tidak menyentuh gawai, laptop atau televisi sekalipun ketika berbuka dan juga sahur. Bedanya terasa setelah lima atau enam hari kita melakukannya secara terus menerus. 

Saya bersyukur, melalui bulan Ramadan yang penuh keberkahan ini, Allah juga mendatangkan nikmatnya pada kami sekeluarga agar selalu bisa menikmati sajian berbuka dengan penuh kesadaran. Kami duduk melingkar dengan meja yang sudah penuh dengan makanan kesukaan masing-masing, tidak ketinggalan minuman segar.

Setelah duduk melingkar, begitu mendengar azan, sang suami segera memimpin doa, lalu masing-masing membatalkan puasanya. Ada yang minum, ada juga yang langsung makan. Baik itu camilan atau pun makanan berat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun