Sistem pendidikan Nordik menghindari ujian standar nasional hingga siswa berusia 16 tahun. Alih-alih menghafal, siswa diajak berpikir kritis melalui proyek kolaboratif dan eksplorasi minat. Di Swedia, misalnya, mata pelajaran seperti "Kewarganegaraan Digital" wajib diajarkan untuk menyiapkan generasi melek teknologi. Â
Bandingkan dengan Indonesia
- Kurikulum Merdeka Belajar sudah mulai mengadopsi pembelajaran proyek, tetapi implementasi belum merata. Â
- Beban administratif guru masih tinggi, menyisakan sedikit waktu untuk inovasi metode mengajar. Â
Apa yang Bisa Ditiru?
- Memperkuat pelatihan guru dalam menerapkan kurikulum berbasis proyek. Â
- Mengurangi jam mengajar guru untuk memberi ruang persiapan materi kreatif. Â
Kesetaraan sebagai Fondasi Utama Â
Sekolah negeri di Nordik gratis hingga perguruan tinggi, dengan fasilitas setara di seluruh wilayah. Finlandia bahkan menghapus sistem sekolah "favorit" agar tidak ada kesenjangan antara siswa kaya dan miskin. Hasilnya, gap prestasi siswa di Finlandia terendah di dunia (data OECD, 2022). Â
Bandingkan dengan Indonesia
- Masih ada kesenjangan kualitas sekolah di kota vs desa. Contoh: 45% sekolah di Papua belum memiliki perpustakaan (BPS, 2023). Â