Kabar menggembirakan datang dari jazirah tenggara Sulawesi. Program Studi Bimbingan dan Konseling (BK), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Buton (UM Buton), berhasil mencatatkan prestasi membanggakan: predikat Akreditasi UNGGUL dari Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (LAMDIK) dengan raihan skor 370.
Tak hanya sekadar angka, akreditasi ini menjadi simbol pengakuan atas kerja keras kolektif, komitmen akademik, serta semangat gotong royong seluruh elemen Prodi BK UM Buton. Di tengah tantangan kualitas pendidikan tinggi yang semakin kompleks, capaian ini layak dirayakan sebagai bukti bahwa mutu tetap bisa dijaga dan bahkan ditingkatkan oleh kampus di daerah.
Ketua Program Studi BK, Unhaluddin T. Kurniawan, M.Pd., Kons., menyampaikan apresiasinya atas kerja keras seluruh tim yang terlibat dalam proses akreditasi. Ia menegaskan bahwa keberhasilan ini bukanlah garis akhir, melainkan pijakan awal menuju peningkatan mutu yang berkelanjutan.
"Predikat UNGGUL ini adalah hasil dedikasi bersama. Kami akan terus bergerak mencetak lulusan yang profesional, empatik, dan adaptif terhadap perubahan zaman," ungkapnya.
Hal senada disampaikan oleh Dekan FKIP, Maryam Nurlaila, S.S., M.Pd., yang menilai capaian ini sebagai bukti nyata bahwa FKIP UM Buton siap bersaing di kancah nasional. Ia menggarisbawahi pentingnya sinergi antara dosen, mahasiswa, alumni, hingga mitra eksternal dalam membangun kualitas pendidikan yang utuh.
Wakil Rektor I, Dr. Firman Alamsyah Mansyur, M.A., pun menekankan bahwa akreditasi ini bukan sekadar formalitas, tetapi bentuk pengakuan terhadap konsistensi dan integritas akademik yang telah lama dibangun oleh Prodi BK.
Adapun Rektor UM Buton, Dr. Hj. Wa Ode Alzarliani, S.P., M.M., menyebut pencapaian ini sebagai momentum strategis menuju kampus yang unggul dan berdaya saing. Ia berharap, keberhasilan ini menjadi inspirasi bagi program studi lainnya untuk terus melangkah maju.
"Ini adalah hasil komitmen luar biasa dari seluruh sivitas akademika. Kami akan terus mendorong peningkatan kualitas di semua lini," tegasnya.
Di balik capaian ini, tersimpan harapan besar: agar pendidikan tak lagi terpusat di kota-kota besar saja. UM Buton membuktikan bahwa dengan niat tulus, kerja kolaboratif, dan semangat pantang menyerah, kualitas bisa lahir dari mana saja. Prodi BK kini menatap masa depan dengan optimisme baru---siap mencetak konselor yang tak hanya terampil, tetapi juga relevan dan manusiawi.
Jessy Muthia Ayu Ningtyas - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UM Buton