Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim I Universitas Diponegoro (UNDIP), Jessica Caesya Agustin dari jurusan Hubungan Internasional menyelenggarakan program “Awareness Bahaya Human Trafficking” di Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta pada Jumat (17/01/2025).
Program ini dirancang untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat akan bahaya human trafficking yang telah menjadi salah satu bentuk kejahatan transnasional pengancam hidup manusia. Tak hanya itu saja, melalui program ini mahasiswa KKN juga memberikan langkah praktis yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk mencegah terjadinya human trafficking.
Dengan menargetkan para orangtua, program ini terselenggara di salah satu pertemuan PKK RW 08 Kelurahan Pucangsawit yang dihadiri oleh 40 orang. Dalam penyampaian materi, Jessica menggunakan pendekatan berbasis data dengan visualisasi grafik serta penjelasan sederhana. Berdasar data, Jawa Tengah yang menjadi provinsi dimana kota Surakarta berada menempati urutan ke-4 dalam 10 provinsi dengan kasus perdagangan orang terbanyak tahun 2023.
“Ini adalah alasan saya mengangkat topik human trafficking menjadi suatu program penyuluhan di Kelurahan Pucangsawit. Tujuannya agar para masyarakat lebih waspada terkait bahaya human trafficking yang telah menjadi kejahatan besar dan harus dicegah,” ujar Jessica.
Jessica juga menjelaskan bahwa human trafficking telah menjadi salah satu bentuk kejahatan lintas negara yang cukup membahayakan. Dalam kasus ini, Indonesia justru telah menjadi negara sumber dan tujuan bagi terjadinya human trafficking. Sebuah laporan juga menyebutkan bahwa 97% korban adalah perempuan dan anak-anak dengan penyebabnya adalah kesenjangan ekonomi, kemiskinan, dan tingkat pendidikan yang rendah. Hal ini menjadi justifikasi pemilihan ibu-ibu PKK sebagai target program.
Selain pemaparan materi terkait human trafficking yang ditunjang dengan data, Jessica turut menjelaskan aksi-aksi yang dapat dilakukan masyarakat sebagai upaya preventif. Jessica menekankan bahwa terdapat dua hal yang dapat dilakukan oleh masyarakat. Pertama, yakni beri tahu orang lain yang mengajak ibu-ibu PKK untuk lebih peka terhadap kondisi warga sekitar. Kedua, adalah berperan aktif untuk mencegah. Dalam hal ini, Jessica mengajak ibu-ibu PKK untuk melaporkan kepada pihak yang berwajib apabila menemui kasus human trafficking di lingkungan sekitar.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat, khususnya bagi para ibu karena memberikan pemahaman mengenai bahaya human trafficking yang ternyata banyak menyasar pada perempuan. Melalui kegiatan ini saya paham mengenai apa itu human trafficking dan bagaimana cara mengenali orang yang sekiranya menjadi korban dari kejahatan ini,” ujar Ibu Erna selaku ketua PKK RW 08.
Dengan adanya program ini, diharapkan para orangtua, khususnya ibu dapat lebih memahami akan bahaya dan cara mencegah human trafficking. Di samping itu, program ini juga diharapkan dapat menjadi salah satu langkah kecil bagi masyarakat untuk terlibat langsung dalam aksi mencegah dan memberantas human trafficking yang telah menjadi isu global.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI