Selain penyakit periodontitis dan karies, masalah lain yang sering menghantui para perokok adalah bau mulut. Dengan menggunakan obat kumur 1x sehari sehabis menyikat gigi atau sebelum tidur akan membantu membersihkan sisa makanan dan kuman serta dapat mengurangi bau mulut yang dialami oleh perokok. Obat kumur digunakan secukupnya saja karena bila berlebihan dapat mempengaruhi bakteri baik dalam rongga mulut.
Menggunakan benang gigi (dental floss)
Gunakan benang gigi minimal 1x sehari. Tujuan dari penggunaan benang gigi adalah membersihkan sisa kotoran/makanan yang sulit dijangkau oleh sikat gigi. Pada perokok, flossing dapat dilakukan lebih sering untuk membantu mengurangi penumpukan plak dan pembentukan karang gigi. Untuk melakukan flossing, anda harus tau cara yang tepat dalam menggunakan benang gigi agar tidak berisiko melukai gusi anda.
Kunjungi dokter gigi setiap 6 bulan sekali
Perawatan di rumah saja tidak cukup untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut bagi seorang perokok. Untuk perokok, sangat dianjurkan untuk rutin mengunjungi dokter gigi setiap 6 bulan sekali sebagai tindakan pencegahan terjadinya penyakit di rongga mulut. Selain itu, tujuan lainnya adalah untuk membersihkan penumpukan plak atau karang gigi di rongga mulut agar tidak menyebabkan masalah yang lebih serius. Dengan rutin kedokter gigi 6 bulan sekali, dapat membantu mendekteksi adanya risiko penyakit seperti leukoplakia sampai kanker mulut yang berpotensi lebih besar terjadi pada seorang perokok.
Perbanyak asupan sayuran, buah, dan air putih.
Dengan mengonsumsi banyak sayur-mayur dan buah-buahan serta air putih dapat membantu mengurangi masalah bau mulut pada perokok. Biasanya masalah bau mulut berdampingan dengan masalah mulut kering. Dengan mengonsumsi banyak sayur, buah, dan air putih akan membantu meningkatakan produksi air liur sehingga rongga mulut akan tetap lembab. Cara lain yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah mulut kering adalah dengan mengunyah permen karet bebas gula, kegiatan ini akan mestimulasi kelenjar air liur untuk memproduksi lebih banyak air liur.