Mohon tunggu...
Jessa Virgianta
Jessa Virgianta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bermimpilah dalam hidup, jangan hidup di dalam mimpi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penyimpanan Sosial dan Pendidikan Islam

25 November 2023   16:30 Diperbarui: 25 November 2023   16:30 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

A. Penyimpanan Sosial dan Pendidikan Islam

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), penyimpangan diartikan sebagai tingkah laku, yaitu perbuatan seseorang terhadap lingkungannya yang melanggar norma dan hukum masyarakat yang ada. Sedangkan Sosial sendiri diartikan sebagai sesuatu yang berhubungan dengan orang lain atau masyarakat, bisa juga berarti suka memperhatikan kepentingan umum seperti suka membantu dan lain -lain. Sehingga dapat disimpulkan Penyimpangan Sosial adalah tindakan atau perilaku yang melanggar norma, aturan, atau nilai yang berlaku dalam masyarakat.

Faktor penyebab penyimpangan sosial disebabkan oleh 2 hal, yakni :

a. Faktor Subjektif, faktor yang berakar ada individu yang terlibat dalam perilaku penyimpangan sosial

* Intelejensi atau tingkat kecerdasan

*Usia


* Jenis Kelamin

b. Faktor Objektif, faktor yang berasal dari lingkungan yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang

* Ketidaksanggupan menyerap norma-norma kebudayaan

* Ketegangan antara kebudayaan dan struktur sosial

* Proses belajar yang menyimpang

* Ikatan sosial

Penyimpangan Sosial dibagi menjadi 2, yakni berdasarkan kadar penyimpangan dan berdasarkan pelaku penyimpangan

a. Berdasarkan kadar penyimpangan sosial

* Penyimpangan primer, penyimpangan primer juga dikenal penyimpangan ringan. Orang-orang yang terlibat dalam tindakan ini seringkali tidak menyadari bahwa mereka sedang melakukan hal menyimpang. Contohnya seperti mabuk dipesta, mencoret -coret tembok tetangga, terlibat dalam balap ilegal dijalan, dll. Jenis penyimpangan ini bersifat sementara sehingga masyarakat umum masih menerima individu yang melakukan penyimpangan ini.

* Penyimpangan sekunder, penyimpangan sekunder disebut dengan penyimpangan berat. Biasanya ditunjukkan oleh perilaku yang berulang bahkan setelah pelakunya menerima sanksi. Jenis penyimpangan ini melibatkan tindakan kriminal seperti pembunuhan, perampokan, dan pencurian yang sangat merugikan orang lain sehingga dapat mengakibatkan tindakan hukum atau pidana terhadap pelakunya.

b. Berdasarkan pelaku penyimpangan 

* Penyimpangan individu(Individu deviation), penyimpangan ini terjadi secara tunggal tanpa melibatkan pihak lain. Contohnya ketika seorang penjabat melakukan tindakan korupsi, oknum polisi yang melakukan pemerasan terhadap seseorang yang tengah menghadapi masalah hukum, pasangan suami istri yang berselingkuh, dan seorang anak yang tidak patuh terhadap orang tua nya.

* Penyimpangan kelompok(Group deviation), penyimpangan ini dilakukan oleh sekelompok orang yang bersama-sama terlibat dalam perilaku yang menyimpang. Contohnya pesta narkoba yang diadakan oleh anggota geng, konflik massa antara kelompok suku yang terlibat dalam perkelahian massal, atau pemberontakan. Penyimpangan kelompok ini seringkali sulit diawasi karena kelompok tersebut biasanya memiliki norma dan aturan mereka sendiri yang berlaku untuk semua anggotanya. Hal ini yang membuat penyimpangan kelompok lebih berbahaya dibandingkan dengan individu.

* Penyimpangan campuran(Mixture of both deviation), penyimpangan ini dimulai dengan perilaku menyimpang individu. Namun dengan berjalannya waktu, perilaku penyimpangan ini mempengaruhi orang lain untuk turut terlibat dalam tindakan menyimpang, mirip dengan apa yang mereka lakukan. Contohnya seperti sindikat narkoba, jaringan pembuatan uang palsu, atau demonstrasi yang eskalasi menjadi kerusuhan massa.

Pendidikan adalah usaha manusia untuk merangsang dan mengoptimalkan potensi-potensi alami baik fisik maupun mental sesuai dengan nilai nilai yang berlaku dalam masyarakat dan budaya. Sedangkan Islam menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), agama yang disampaikan oleh nabi Muhammad SAW dan mengikuti panduan dari Al-Qur'an, kitab suci yang diwahyukan Allah SWT ke dunia.

Jadi dapat disimpulkan, pendidikan islam adalah suatu upaya memberikan panduan dan pengetahuan kepada murid dengan tujuan meningkatkan kualitas potensi keimanan, kecerdasan, kepribadian, dan keterampilan mereka sesuai dengan ajaran islam, sebagai persiapan untuk kehidupan masa depan.

Hubungan antara penyimpangan sosial dengan pendidikan Islam. Dengan adanya pendidikan Islam, dapat membantu siswa dalam berperilaku sesuai dengan ajaran islam, sehingga memberi dampak positif pada perilaku siswa. Pemahaman agama Islam dapat menurunkan perilaku menyimpang pada siswa. 

B. Konsep akhlak dalam pendidikan islam dan masyarakat

Akhlak adalah ilmu yang mengenalkan konsep tentang benar dan salah, mengatur interaksi manusia, serta menentukan tujuan akhir dari upaya dan pekerjaan mereka. Al Ghazali dalam bukunya Ihya Ulumuddin mengungkapkan bahwa akhlak adalah ungkapan bawaan dalam diri yang mendorong berbagai tindakan dengan sederhana dan tanpa perlu pemikiran dan pertimbangan yang rumit.

Dalam karya Nasiruddin " Pendidikan Tasawuf" menjelaskan bahwa ada beberapa cara untuk membentuk akhlak yang baik :

* Dengan pemahaman(Ilmu)

* Dengan Pembiasaan(Amal)

* Dengan Keteladanan yang baik(Uswah Hasanah)

Dalam pelaksanaan pendidikan, tidak hanya menitikberatkan pada penanaman pengetahuan semata, tetapi juga menekankan pada pembentukan karakter bangsa. Pendidikan tidak hanya bertujuan untuk mengajarkan pengetahuan kepada peserta didik, tetapi juga untuk menyampaikan nilai-nilai moral dan nilai-nilai kemanusiaan secara universal.

Prinsip dasar dari penilaian moral adalah evaluasi perilaku manusia dalam konteks masyarakat yang bisa ditempatkan dalam kategori baik atau buruk. Saat berinteraksi dengan masyarakat yang lebih luas, penting untuk mengutamakan saling menghormati dan tetap menjaga kewaspadaan agar terlibat dari pengaruh negatif yang mungkin muncul. Piaget menjelaskan bahwa perkembangan moral melibatkan tiga tahap : tahap amoral, heteronomi, dan otonomi.

C. Pelajar dan Penyimpanan Sosial

Pelajar adalah individu baik dengan batasan usia maupun tanpa batasan usia yang masih membutuhkan bimbingan dalam hal perkembangan fisik dan psikisnya untuk mencapai tujuan hidup yang baik dan bermartabat sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan dan kehidupan manusia.

Penyimpangan sosial adalah sebuah bentuk patologi sosial yang mengacu pada perilaku manusia yang dianggap tidak sesuai, melanggar norma-norma sosial yang berlaku, dan tidak selaras dengan tingkah laku umum dalam masyarakat.

Dalam lingkungan sekolah terdapat beberapa bentuk perilaku menyimpang yang mencakup pelanggaran seragam, merokok, dan terlibat dalam perkelahian, mengganggu teman sebaya,bolos tindakan pengeroyokan, tidak mengerjakan tugas atau bermain kejar-kejaran di dalam kelas.

Untuk mengurangi kejadian penyimpangan sosial di sekolah guru dapat mengorganisir kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan situasi sekolah seperti Pramuka, PMR, forsis, sispala, dan sebagainya.

D. Madrasah Sebagai sumber moral anak

Generasi milenial yang tumbuh bersama dengan kemajuan teknologi memiliki takdir yang dipengaruhi oleh moral dan etika mereka dalam berinteraksi dengan orang lain. Oleh karena itu menjaga morli yang baik adalah kunci untuk mendapatkan penghargaan dan rasa hormat dari sesama manusia. Pendidikan moral yang diterapkan sejak dini pada anak-anak memiliki dampak positif yang signifikan terhadap kesejahteraan dan ketenangan hidup mereka. Ini menggaris bawahi pentingnya memperkuat fondasi moral dan karakter anak-anak sehingga mereka bisa menjadi individu yang memiliki budi pekerti tinggi dan sikap menghadapi perjalanan hidup mereka. Madrasah adalah sebuah institusi pendidikan Islam yang tidak hanya memberikan pengajaran agama tapi juga memiliki peran penting dalam membentuk moral dan karakter siswa. Pendidikan yang diberikan di madrasah seringkali menekankan pentingnya nilai-nilai kebaikan etika dan moral dalam kehidupan sehari-hari siswa. Tujuan utamanya adalah membantu siswa tumbuh menjadi individu yang berakhlak baik dan bertanggung jawab dalam masyarakat.

Menurut Al Ghazali, terdapat 2 metode dalam mendidik akhlak :

* Mengajarkan akhlak 

* Perubahan akhlak dicapai melalui usaha yang mujahadah dan riyadah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun