Mohon tunggu...
jesika pristian
jesika pristian Mohon Tunggu... mahasiswa

menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemikiran Muhammad Abdul Mannan Tentang Produksi dalam Ekonomi Islam Kontemporer

24 September 2025   16:50 Diperbarui: 24 September 2025   16:49 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pemikiran ekonomi dalam Islam sebenarnya sangat bermanfaat, walaupun sepanjang sejarah Islam, para pemikir dan sarjana Muslim telah mengembangkan berbagai ide ekonomi dengan cara yang mendalam. Kontribusi bagi cendekiawan Muslim ini begitu signifikan bagi kelangsungan dan kemajuan ekonomi secara khusus, serta peradaban dunia secara keseluruhan.

Sebagai disiplin ilmu pengetahuan modern, studi ekonomi Islam baru saja muncul pada dekade 1970-an. Namun pada kenyataannya, gagasan tentang ekonomi Islam telah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW, karena dasar utamanya adalah Al-Qur'an dan Hadits. Pasca-masa Nabi, banyak ulama yang memberikan sumbangan berupa karya-karya pemikiran ekonomi. Hasil karya mereka memiliki bobot yang tinggi, yakni didasari argumen keagamaan sekaligus intelektual yang kokoh, serta sebagian besar didukung oleh bukti empiris pada zamannya. Banyak di antaranya bersifat visioner dan baru dieksplorasi oleh pemikir Barat ratusan tahun kemudian.


Pemikiran ekonomi dari kalangan pemikir Muslim banyak memperkaya khazanah pemikiran ekonomi global pada masa ketika Barat masih berada dalam masa kegelapan (zaman kegelapan). Sementara itu, dunia Islam baru saja mencapai puncak kejayaan di berbagai bidang.

Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan pandangan Muhammad Abdul Mannan mengenai kesejahteraan ekonomi yang berlandaskan pada produksi.
Penelitian ini bersifat kepustakaan, yang menganalisis karya Muhammad Abdul Mannan berjudul Ekonomi Islam: Teori dan Praktik melalui pendekatan kualitatif deskriptif-eksploratif. Analisis dilakukan dengan metode sosiologis-historis dan deduktif.

Penelitian menemukan bahwa produksi muncul seiring dengan kebutuhan dasar manusia. Orientasi tujuan produksi mencakup dimensi material (keuntungan) dan spiritual. Untuk mewujudkan hal tersebut, faktor-faktor produksi seperti tanah, tenaga kerja, modal, serta organisasi menjadi elemen esensial. Muhammad Abdul Mannan menegaskan bahwa aktivitas produksi harus didasarkan pada prinsip kesejahteraan ekonomi. 

Indikator kesejahteraan menurut Mannan terdiri dari dua aspek: pertama, indikator tujuan berupa peningkatan pendapatan yang dihasilkan dari optimalisasi produksi melalui pemanfaatan secara maksimal sumber daya manusia dan alam; kedua, indikator subjektif yang tekanan produksi yang selaras dengan ketentuan syariat Islam.

Penelitian ini berpotensi memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan konsep produksi sebagai pilar pendukung kesejahteraan ekonomi masyarakat, sekaligus turut memperkuat pertumbuhan perekonomian nasional.


Permasalahan dalam memproduksi garam di Madura

Produksi Merujuk pada proses penyediaan barang dan jasa yang memperhatikan prinsip keadilan serta manfaat bagi masyarakat luas. Aktivitas ini memainkan peran krusial dalam menentukan tingkat kesejahteraan hidup individu dan kemajuan bangsa secara keseluruhan.Penelitian ini secara khusus menyoroti produksi garam di wilayah Madura. Garam merupakan zat padat berwarna putih dalam bentuk kristal, yang utamanya terdiri dari senyawa natrium klorida (NaCl) beserta unsur pendukung seperti magnesium klorida, magnesium sulfat, kalsium klorida, dan lainnya. Secara umum, ekonomi Islam didefinisikan sebagai disiplin ilmu yang mengkaji perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup menggunakan sumber daya yang terbatas, semuanya dalam bingkai ketentuan Syariat Islam.

Pendekatan yang diterapkan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan desain studi kasus, yang melibatkan penelusuran mendalam terhadap subjek manusia (baik individu maupun kelompok), kejadian, serta konteks lingkungan. Teknik pengumpulan data meliputi observasi langsung, wawancara, dan analisis dokumen.

Studi kasus ini sangat tepat dan selaras dengan penerapan teknologi modern dalam optimalisasi produksi garam di Madura, yang bertujuan untuk meningkatkan volume produksi serta kualitas garam baik di tingkat lokal maupun nasional. Fokus utamanya terletak pada aspek kualitas, kuantitas, efisiensi maksimal, serta keterlibatan partisipatif dari berbagai pihak, di mana masing-masing pihak berperan berbeda dalam tahapan proses produksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun