Mohon tunggu...
jesika Isabela samiki
jesika Isabela samiki Mohon Tunggu... Mahasiswa

mendengarkan musik,

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

'' Ketenangan dalam Kesendirian: Memahami Karakter Introvert di Tengah Dunia yang Bising''

30 Juli 2025   11:00 Diperbarui: 30 Juli 2025   10:06 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
perempuan yang duduk sendiri (pixabay)

Di era modern yang serba cepat dan penuh interaksi sosial, ketenangan menjadi barang langka. Banyak orang merasa terdorong untuk terus aktif dan terlibat dalam berbagai kegiatan, sementara bagi sebagian individu, khususnya para introvert, dunia yang penuh kebisingan justru menjadi sumber kelelahan dan stres.

Introvert bukanlah pribadi yang antisosial atau kurang ramah, melainkan mereka yang membutuhkan ruang dan waktu untuk menyendiri guna mengisi kembali energi mental dan emosional. 

Kesendirian bagi seorang introvert bukan sekadar keadaan fisik, melainkan sebuah kebutuhan psikologis yang vital. Dalam diam dan jauh dari keramaian, mereka mampu merenung, merefleksikan pengalaman, dan menemukan kedamaian batin yang sulit diperoleh di tengah hiruk-pikuk aktivitas sosial.

 Aktivitas sosial yang berlebihan, seperti pertemuan besar atau interaksi yang intens, cenderung menguras tenaga mereka lebih cepat dibandingkan dengan orang yang lebih ekstrovert.

Oleh karena itu, memberikan ruang bagi introvert untuk menikmati kesunyian bukan hanya soal preferensi, tapi juga cara menjaga kesehatan mental.

Namun, tantangan bagi para introvert tidak berhenti di situ. Di banyak lingkungan sosial, terutama yang menekankan pada komunikasi terbuka dan kebersamaan yang intens, sifat introvert sering disalahpahami.

Mereka kadang dianggap pendiam, tidak bersahabat, atau kurang antusias, padahal sebenarnya mereka hanya mengekspresikan diri dengan cara yang berbeda. Kepekaan yang dimiliki introvert sering kali tersembunyi di balik sikap tenang dan cenderung menarik diri.

Mereka adalah pendengar yang baik, pemikir mendalam, dan mampu menghasilkan ide-ide kreatif yang tidak selalu terlihat jelas dalam interaksi sosial.

Penting bagi masyarakat untuk menggeser paradigma agar tidak melihat introversi sebagai kekurangan, melainkan sebagai variasi alami dalam spektrum kepribadian manusia.

Memahami bahwa setiap orang membutuhkan ruang dan waktu yang berbeda untuk mengisi energi bisa meningkatkan kualitas hubungan antarindividu dan menciptakan lingkungan yang lebih inklusif.

Bagi introvert sendiri, kesadaran akan kebutuhan akan ketenangan adalah langkah penting dalam menjaga kesejahteraan pribadi. Memilih untuk mundur sejenak dari keramaian bukanlah tanda kelemahan, melainkan bentuk pengelolaan diri yang bijaksana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun