Mohon tunggu...
JepretPotret
JepretPotret Mohon Tunggu... Freelancer - ........ ........

........

Selanjutnya

Tutup

Nature featured

Tanggap Darurat Kecelakaan Transportasi Pembawa Limbah Radioaktif

31 Desember 2018   22:59 Diperbarui: 16 Februari 2020   10:12 1300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Toyota Hillux yang telah menunaikan tugasnya, ternyata juga harus mengalami pembersihan terlebih dahulu oleh rekan-rekannya dari kendaraan Unit Dekontaminasi Zeni TNI-AD. Sementara kedua prajurit segera melakukan dekontaminasi personel dengan melepaskan pakaiannya.

Eh tapi kok yang menonton di lokasi kejadian, terlihat anteng dan terlalu dekat dalam mengambil foto dan video. Oh ternyata, peristiwa ini merupakan kegiatan simulasi Geladi Lapang Penanggulangan Kedaruratan Nuklir / Radiologi "Kecelakaan Transportasi yang Melibatkan Bahan Radioaktif".

Kegiatan Geladi Lapang ini melibatkan institusi yang tergabung dalam I-CoNSEP (Indonesia Center of Excellence on Nuclear Security), yakni Puspiptek, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN), Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Kompi Zeni Nubika (Kizinubika) TNI-AD, Kepolisian RI.

Abdul Qohhar (Kepala Bagian Humas & Protokol BAPETEN) mengatakan bahwa geladi lapang ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan personel dalam menanggulangi kecelakaan, serta mengujicoba peralatan, meningkatkan sarana-prasarana pendukung, serta menyempurnakan prosedur. 

Kemudian perbaikan mendasar terhadap sistem yang ada di Puspiptek. Lalu sebagai sarana evaluasi koordinasi dan kerjasama antar institusi dalam wadah I-CoNSEP. 

Abdul Qohhar mengatakan geladi kedaruratan dilakukan minimal satu kali dalam empat tahun sesuai Peraturan Pemerintah No. 58/2015 tentang Keselamatan Radiasi & Pengangkutan Zat Radioaktif. 

Implementasi Program Kesiapsiagaan Nuklir untuk meningkatkan keandalan tanggap darurat nuklir / radiologi dalam mencegah eskalasi dan meminimalkan dampak yang merugikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun