***
Tiga pertanyaan diatas bukan saja mewakilkan saya. Tiga pertanyaan tersebut juga mewakilkan anak-anak yang kehilangan orang tuanya, orang tua yang kehilangan anaknya, suami yang kehilangan istrinya, dan istri yang kehilangan suaminya di tengah meningkatnya angka kematian beberapa bulan terakhir ini.Â
Bisakah kita menghitung, dibalik satu angka kematian berapa banyak yang kehilangan dan berduka? Berapa banyak dunia yang runtuh dan hati yang hancur? Dan bijakkah ketika angka kematian sebagai indikator evaluasi pandemi Covid-19 di Indonesia dihapus?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!