Mohon tunggu...
Jeniffer Gracellia
Jeniffer Gracellia Mohon Tunggu... Lainnya - A lifelong learner

Menulis dari Kota Khatulistiwa

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kisahku Tumbuh Bersama Buku, dari Shinchan, Dan Brown, hingga "Terpaksa" Bahasa Inggris

16 Mei 2021   09:00 Diperbarui: 17 Mei 2021   16:55 1254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebagian koleksi buku novel karya Dan Brown | Foto milik pribadi

Sebagian koleksi buku novel bahasa Inggris yang bergenre historical fiction | Foto milik pribadi
Sebagian koleksi buku novel bahasa Inggris yang bergenre historical fiction | Foto milik pribadi

Bahasa Inggris

Dan Brown juga mengenalkan saya dengan buku novel berbahasa Inggris. Dari seluruh koleksi buku novel karya Dan Brown, setengahnya dalam bahasa Inggris dulu saya beli dengan 'terpaksa'. Sudah penasaran dengan ceritanya, tapi buku bahasa Indonesianya sudah tidak dicetak lagi. 

Dengan bahasa Inggris pas-pasan dan rekening bank milik orangtua, akhirnya saya membeli buku bahasa Inggris lewat online. Syukur saya yang masih SMP dulu tidak ditipu penjualnya. 

Dari sini, saya mulai percaya diri membaca buku novel dalam bahasa Inggris. Saya juga menemukan banyak buku-buku karya penulis luar negeri yang tidak diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Saya juga menemukan genre favorit saya, yaitu historical fiction atau fiksi sejarah. 

Ketika saya liburan ke Jakarta atau Malaysia, saya selalu menyempatkan diri membeli buku berbahasa Inggris dengan uang angpao saya dulu. 

Akhirnya bermodal kepepet, saya mulai terbiasa membaca dengan bahasa Inggris. 

Siapa sangka, dalam keadaan 'terpaksa' ternyata menjadi kebiasaan yang sangat berguna ketika saya melanjutkan pendidikan tinggi nantinya. 

Buku genre self-help yang saya baca di tahun 2021 | Foto milik pribadi
Buku genre self-help yang saya baca di tahun 2021 | Foto milik pribadi

Self-help

Setelah bertahun-tahun, dari SMP hingga kuliah, saya terus membaca buku bergenre historical fiction. 

Namun beberapa tahun lalu, saya mulai tertarik dengan buku-buku bergenre self-help atau self-improvement. Genre ini tidak jauh berbeda dengan buku-buku motivasional, tetapi lebih fokus dalam pengembangan kualitas diri. 

Apalagi di tengah quarter life crisis, saya semakin semangat melahap buku-buku self-help. Berusaha mencari jawaban dari pertanyaan di tengah krisis menuju usia 25 tahun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun