Mohon tunggu...
Jeniffer Gracellia
Jeniffer Gracellia Mohon Tunggu... Lainnya - A lifelong learner

Menulis dari Kota Khatulistiwa

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Lebih Pedas Omongan Tetangga atau Omongan Netizen?

3 Mei 2021   19:32 Diperbarui: 3 Mei 2021   20:14 1051
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar dari artikel "Perdagangan Perempuan di Balik Pengantin Pesanan "Amoy" di Kalimantan Barat" | Foto diambil dari Facebook/Kompasiana

Ini dapat dibuktikan dengan komentar yang tidak berhubungan dengan artikel, komentar yang mempertanyakan apa yang sudah dijelaskan di artikel, dan juga komentar yang hanya fokus pada gambar, kesimpulan, dan juga judul artikel. 

2. Rendahnya tingkat kesopanan netizen Indonesia. Hasil survei Digital Civility Index (DCI) yang dirilis oleh Microsoft pada tahun 2020 menunjukkan bahwa netizen Indonesia adalah netizen paling tidak sopan di Asia Tenggara, dengan tingginya berita bohong, ujaran kebencian, dan juga diskriminasi. 

***

Lewat pengalaman berharga ini, saya menemukan bahwa lebih pedas omongan netizen daripada omongan tetangga. Berbeda dengan netizen, setidaknya tetangga saya pernah melihat bentukan saya dan juga mengenal saya. 

Saya yakin mereka yang berkomentar juga memiliki pendapatnya sendiri, sama seperti saya. Saya juga sangat terbuka akan pendapat dari mereka yang membaca tulisan saya. Namun sangat disayangkan jika disampaikan dengan nada kasar, apalagi sampai membawa SARA dan juga gender seseorang. 

Menutup artikel curhatan receh ini, saya mengutip artikel Pak Katedrarajawen yang berjudul "Penulis (Tak) Bernyali": 

"Ketika memutuskan untuk menulis di sosial media ini. Kita tidak bisa menahan orang lain untuk tidak menghina atau meremehkan kita. Namun kita bisa menahan diri untuk menghadapi semua itu dengan lapang dada dan terus menulis. Tunjukkan bahwa kita punya nyali". 

Terima kasih Romo Bobby yang sudah mendengar curhatan saya dan menginspirasi saya untuk menuliskan curhatan tersebut menjadi artikel ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun