Mohon tunggu...
Jenifers Alesandria
Jenifers Alesandria Mohon Tunggu... seorang mahasiswa

never stop growing^^

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peranan Pancasila sebagai Dasar Ideologis dalam Pengembangan Budaya Sportif di Indonesia

13 Oktober 2025   20:46 Diperbarui: 13 Oktober 2025   20:46 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Peranan Pancasila sebagai Dasar Ideologis dalam Pengembangan Budaya Sportif di Indonesia

Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia memiliki peranan strategis dalam membentuk budaya sportif yang sehat dan berkarakter di dunia olahraga. Mengacu pada berbagai kajian ilmiah, nilai-nilai fundamental Pancasila---yang meliputi Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia---menjadi pondasi moral dan etika yang wajib diaktualisasikan dalam pengembangan olahraga di Indonesia. Tidak sekadar sebagai ajang adu fisik dan prestasi, olahraga merupakan wahana pembentukan karakter bangsa yang berjiwa nasionalisme dan berlandaskan nilai-nilai Pancasila.
Salah satu cabang olahraga yang kerap menjadi gambaran nyata aktualisasi nilai Pancasila adalah sepak bola. Dalam kajian jurnal, nilai persatuan yang terkandung dalam Pancasila terefleksikan dalam semangat kebersamaan antar pemain dan suporter lintas suku dan daerah. Hal ini penting untuk mencegah konflik yang kerap muncul akibat rivalitas yang berlebihan. Sikap sportifitas yang mengedepankan kejujuran dan rasa hormat antar lawan menjadi inti dari penerapan nilai kemanusiaan yang adil dan beradab. Etika bermain yang menolak segala bentuk kecurangan menjadi fondasi demi terciptanya kompetisi yang sehat dan bermartabat. Melalui sepak bola, nilai-nilai Pancasila mampu menjadi media pendidikan karakter bagi generasi muda dalam menjaga persatuan di tengah keragaman sosial budaya Indonesia.
Selain aspek persatuan dan keadilan, Pancasila juga menempatkan olahraga sebagai sarana penguatan nasionalisme. Studi menunjukkan bahwa olahraga prestasi di Indonesia memupuk semangat patriotisme yang kuat, di mana atlet tidak hanya bertanding untuk hasil pribadi tetapi juga membanggakan bangsa dan negara. Nasionalisme yang lahir dari semangat Pancasila membantu mengikis sikap individualistik dan materialistik yang kadang menggeser makna sportivitas. Dengan menanamkan nilai "NKRI harga mati", olahraga menjadi ruang aktualisasi kebangsaan yang memperkuat jati diri bangsa Indonesia dalam kompetisi internasional maupun nasional.
Pengembangan budaya sportif yang menjiwai nilai-nilai Pancasila juga dikembangkan melalui pendidikan olahraga yang terintegrasi dengan kearifan lokal dan pendidikan karakter. Model pendidikan seperti Sport Education Model (SEM) yang menggabungkan nilai Pancasila dan budaya lokal menunjukkan efektivitas dalam membentuk karakter atlet yang tidak hanya cakap secara fisik tapi juga berbudi pekerti luhur. Pendidikan ini menanamkan sikap toleransi, empati, serta penghargaan terhadap keberagaman, sehingga atlet muda dapat tumbuh menjadi pribadi yang menjunjung tinggi sportifitas dan keadilan.
Peranan Pancasila dalam olahraga juga mencakup dimensi spiritualitas. Sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa mengajarkan bahwa keberhasilan dalam olahraga bukan semata hasil usaha manusia, tetapi juga anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Sikap religius ini memberikan kekuatan mental dan ketenangan dalam kompetisi yang penuh tekanan. Banyak atlet Indonesia yang mengawali dan mengakhiri pertandingan dengan doa dan rasa syukur, sebagai bentuk penghayatan nilai Ketuhanan yang integratif dengan dunia olahraga.
Lebih jauh, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menekankan pentingnya sportivitas sebagai penerapan nilai-nilai Pancasila, khususnya untuk kaum milenial sebagai generasi penerus bangsa. Sportivitas yang ditanamkan bukan hanya berlaku di lapangan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari yang mencerminkan nilai kejujuran, rasa hormat, dan semangat gotong royong. Dalam keragaman suku, agama, dan budaya di Indonesia, olahraga menjadi wahana ampuh untuk meleburkan perbedaan dalam semangat persatuan dan kesatuan bangsa.
Namun, tantangan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam dunia olahraga masih ada. Konflik dan pelanggaran etika sering muncul, bahkan dalam pertandingan olahraga bergengsi seperti Pekan Olahraga Nasional (PON). Hal ini menunjukkan perlunya penguatan pendidikan karakter berbasis Pancasila yang sistematis dan komprehensif, serta penegakan regulasi yang tegas. Media juga berperan penting dalam menciptakan iklim kompetisi yang sehat dan mengedukasi masyarakat untuk menanamkan semangat sportif yang sejati.
Sebagai kesimpulan, Pancasila bukan hanya landasan ideologis negara, tetapi juga fondasi moral yang sangat krusial dalam pembentukan budaya sportif dan karakter atlet Indonesia. Dengan menempatkan nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman utama, dunia olahraga Indonesia akan berkembang menjadi arena yang tidak hanya menghasilkan prestasi gemilang, tetapi juga menjunjung tinggi kejujuran, keadilan, toleransi, dan persatuan. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, lembaga olahraga, pendidikan, media, dan masyarakat luas sangat diperlukan untuk menghidupkan dan mengimplementasikan nilai-nilai luhur Pancasila dalam setiap aspek kehidupan olahraga demi masa depan bangsa yang lebih baik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun