Usaha dan Perjuangan Mendapatkan Keturunan

- Salah Kaprah
Ini adalah kejadian paling lucu yang pernah saya dengar, bahwa sepasang suami istri bingung karena selalu gagal mendapatkan keturunan. Siapa sangka ini semua terjadi karena "kondom". Ya ... karet tersebut menjadi masalah karena mereka mengira harus selalu menggunakannya agar terhindar dari HIV AIDS. Saya hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala.

Tetapi dari semua itu, harus diakui penyebab terbesar dari belum lahirnya keturunan bagi sepasang suami-istri adalah faktor "keduanya merupakan manusia karir" atau dengan kata lain keduanya bekerja hingga larut, terkadang terbebani oleh stress.

Namun bagaimana usaha-usaha mereka ini patut diacungi jempol namun kadang membuat tawa. Sebagai contoh beberapa teman saya yang belum juga mendapatkan keturunan namun selalu berusaha. Mereka mencoba hal-hal dan usaha yang absurd seperti :

- Rajin sedekah
Tidak ada salahnya sedekah. Namun tidak pernah ada hubungan antara sedekah dengan mendapatkan anak. Faktanya adalah pasangan ini memiliki kebiasaan yang buruk berupa begadang, meminum penambah stamina, dan gemar merokok. 

Bahkan jikalau diberikan sebuah keturunan akankah si bayi akan tumbuh sehat ?

Saya sih bilang : Enggak

- Gaya-gaya tertentu
Dari sekian gaya kamasutra, tentu cukup menarik untuk dicoba. Namun ada saja yang mengira bahwa masalahnya ada "gaya" bercinta mereka yang kurang tepat sehingga tidak/belum direstui yang maha kuasa.

Padahal masalah utamanya dapat dicheck ke dokter apakah kualitas sperma, sel telur, dan rahim dalam keadaan baik. Jika tidak, apa yang harus dilakukan akan diberikan saran terbaik oleh sang dokter.

Namun banyak pasangan yang lebih senang "berkeksperimen sendiri".

Begitulah masalah terjadi ketika berusaha mendapatkan sesuatu namun dengan cara yang "sok tau". Hasilnya akan membuat orang lain tertawa.

Saya sendiri sering tertawa melihat banyaknya pasangan muda, maupun orang tua dari pasangan muda yang begitu agresif mengajari bagaimana caranya mendapatkan keturunan. Padahal mereka sendiri sebenarnya tidak tahu apa-apa. Jadi siapa yang tahu ?

Entahlah, coba tanyakan pada dokter spesialis kandungan <(")