A. Definisi Bahasa Indonesia Ilmiah
Bahasa Indonesia ilmiah adalah ragam bahasa Indonesia yang digunakan dalam penulisan dan komunikasi akademik serta ilmiah, yang memiliki ciri khas objektif, logis, sistematis, dan bersifat lugas. Bahasa ini digunakan untuk menyampaikan informasi yang bersifat faktual dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Menurut Gorys Keraf (2004:1), bahasa ilmiah adalah “bahasa yang dipergunakan untuk menyampaikan pikiran secara logis, runtut, dan jelas dalam bentuk tulisan maupun lisan yang digunakan dalam kegiatan ilmiah.” Dalam hal ini, Bahasa Indonesia ilmiah merupakan bentuk aplikasi dari bahasa ilmiah dalam konteks kebahasaan Indonesia. Lalu menurut Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (2016), bahasa Indonesia ilmiah dikembangkan untuk mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta untuk memperkuat daya saing bangsa di bidang akademik.
B. Perbedaan Bahasa Indonesia Ilmiah dengan Bahasa Sehari-hari
Bahasa Indonesia memiliki berbagai ragam penggunaan, termasuk bahasa sehari-hari (nonformal) dan bahasa ilmiah (formal). Kedua ragam ini memiliki karakteristik yang sangat berbeda baik dari segi struktur, pilihan kata, maupun konteks penggunaannya.
1. Tujuan Penggunaan
- Bahasa Sehari-hari: Bertujuan untuk komunikasi interpersonal, sosial, dan informal.
- Bahasa Ilmiah: Bertujuan untuk menyampaikan informasi ilmiah, hasil pemikiran, dan data yang dapat diuji kebenarannya.
2. Gaya Bahasa
- Bahasa Sehari-hari: Bersifat ekspresif, bebas, cenderung menggunakan ungkapan idiomatik, slang, atau metafora.
- Bahasa Ilmiah: Bersifat netral, lugas, dan menghindari penggunaan gaya bahasa kiasan.
Contoh:
- Bahasa Sehari-hari: "Dia pintar banget deh pokoknya!"
- Bahasa Ilmiah: "Subjek penelitian menunjukkan kemampuan kognitif yang tinggi dalam menyelesaikan tugas."
3. Struktur Kalimat
- Bahasa Sehari-hari: Struktur kalimat bisa tidak lengkap, menggunakan elipsis, bahkan tidak mengikuti kaidah SPOK.
- Bahasa Ilmiah: Struktur kalimat lengkap, teratur, dan sesuai dengan kaidah bahasa baku.
4. Pilihan Kata
- Bahasa Sehari-hari: Banyak menggunakan kata tidak baku dan kosakata populer.
- Bahasa Ilmiah: Menggunakan istilah teknis dan baku sesuai bidang ilmu yang dibahas.
Contoh:
- Tidak baku: "nggak", "gitu", "aja", "kayak"
- Baku dan ilmiah: "tidak", "demikian", "saja", "seperti"
5. Konteks Penggunaan
- Bahasa Sehari-hari: Digunakan dalam percakapan informal, media sosial, obrolan keluarga, dll.
- Bahasa Ilmiah: Digunakan dalam karya tulis ilmiah, seminar akademik, laporan penelitian, jurnal, dan forum keilmuan lainnya.
C. Fungsi Bahasa Indonesia Ilmiah dalam Dunia Akademik dan Penelitian
1. Sebagai Sarana Penyampaian Ilmu Pengetahuan
Bahasa Indonesia ilmiah menjadi medium utama untuk menyampaikan ide, teori, temuan, dan argumentasi dalam bidang keilmuan. Penelitian dan pemikiran ilmiah tidak akan memiliki nilai jika tidak dikomunikasikan secara tepat dan jelas. Oleh karena itu, bahasa ilmiah menjadi jembatan antara peneliti dan pembacanya.
2. Sebagai Alat Dokumentasi Keilmuan
Penulisan skripsi, tesis, disertasi, dan jurnal ilmiah merupakan bentuk dokumentasi keilmuan. Dokumen-dokumen ini akan menjadi referensi bagi peneliti lain, sehingga penggunaan Bahasa Indonesia ilmiah yang tepat menjadi kunci agar isi tulisan dapat dipahami dan diakses oleh komunitas ilmiah secara luas.
3. Mendukung Pengembangan Ilmu Pengetahuan Berbasis Bahasa Nasional
Dengan berkembangnya Bahasa Indonesia ilmiah, ilmu pengetahuan juga dapat dikembangkan dalam bahasa nasional, tidak selalu bergantung pada bahasa asing seperti bahasa Inggris. Hal ini penting untuk memperluas akses terhadap ilmu pengetahuan kepada masyarakat Indonesia dan memperkuat identitas nasional. Penggunaan Bahasa Indonesia dalam konteks ilmiah juga menjadi bagian dari upaya pelestarian dan pemajuan kebudayaan nasional melalui bahasa.
4. Menumbuhkan Budaya Literasi Ilmiah
Penggunaan bahasa ilmiah dalam pendidikan mendorong siswa dan mahasiswa untuk berpikir kritis, sistematis, dan logis. Hal ini sangat penting dalam membentuk karakter akademik yang kuat dan menjadikan proses pembelajaran lebih bermakna.
5. Sebagai Instrumen Evaluasi Akademik
Dalam dunia pendidikan tinggi, kemampuan menggunakan Bahasa Indonesia ilmiah menjadi salah satu indikator penting dalam menilai kompetensi akademik mahasiswa. Misalnya, dalam penulisan tugas akhir, artikel ilmiah, atau dalam mengikuti forum akademik.
6. Memfasilitasi Kolaborasi Akademik Antarbidang
Bahasa Indonesia ilmiah memungkinkan terjadinya komunikasi lintas disiplin ilmu. Dengan standar bahasa yang jelas dan logis, para akademisi dari bidang berbeda dapat memahami karya satu sama lain dan menjalin kolaborasi yang produktif.
D. Struktur Karakteristik Bahasa Indonesia Ilmiah
1. Pemilihan Kata (Diksi)
Menurut KBBI (Depdikbud 1990: 205), diksi adalah pemilihan kata yang bermakna tepat dan selaras (cocok penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan dengan pokok pembicaraan, peristiwa dan khalayak pembaca atau pendengar pilihan kata–kata. Diksi juga dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikannya, dan kemampuan tersebut hendaknya disesuaikan dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki sekelompok masyarakat dan pendengar atau pembaca. Diksi atau pilihan kata selalu mengandung ketepatan makna dan kesesuaian situasi dan nilai rasa yang ada pada pembaca atau pendengar. Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa diksi adalah pemilihan kata yang tepat dan sesuai dengan konteks, gagasan, serta audiens yang dituju. Kemampuan ini mencakup pemahaman nuansa makna dan penyesuaian kata-kata dengan situasi serta nilai rasa yang ada pada pembaca atau pendengar. Diksi bertujuan untuk mengungkapkan gagasan dengan cara yang jelas dan sesuai. Jenis diksi menurut Keraf, (2008: 89 108) adalah sebagai berikut: