Mohon tunggu...
Rut Sri Wahyuningsih
Rut Sri Wahyuningsih Mohon Tunggu... Editor. Redpel Lensamedianews. Admin Fanpage Muslimahtimes
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar sepanjang hayat. Kesempurnaan hanya milik Allah swt

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Buaian Yang Hilang Untuk Anak Palestina

13 April 2025   23:03 Diperbarui: 19 April 2025   22:43 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto:  derita kanak-kanak Palestina (desain pribadi)

Tangisan dan jeritan mungkin hilang di tengah deru bom yang dijatuhkan Israel. Serangan demi serangan brutal bahkan hingga melemparkan tubuh-tubuh mungil anak-anak ke udara. Kebiadaban zionis tiada tara, puluhan ribu anak-anak menjadi korban genosida. Yang tertinggal adalah kepedihan  berupa anak-anak yang menjadi yatim karena kehilangan orangtua. Tercatat ada 39 ribu anak yatim akibat genosida di Gaza. Tiap hari 100 anak Gaza meninggal.

Dunia bungkam, terutama dunia Islam dengan para pemimpinnya yang memiliki tentara perkasa dan persenjataan tercanggih. Nyawa tak berdosa  yang melayang   seolah hanya angin lalu,  di tengah narasi soal Hak Asasi Manusia (HAM) dan tetek bengek aturan internasional dan perangkat hukum soal perlindungan dan pemenuhan hak anak, barat pandai berteori,   nyatanya aturan-aturan tersebut tak mampu menghentikan apalagi mencegah penderitaan anak-anak Palestina.

Kapitalisme Ancaman Serius untuk Tumbuh Kembang Anak

Barat berusaha memaksa memutarbalik makna penjajahan seolah baik, pendudukan Israel atas tanah Palestina adalah keharusan. Bahkan dengan Arogan Trump, Presiden Amerika berniat membeli Gaza, membersihkannya dan membangunnya kembali menjadi kota yang keindahannya belum pernah terlihat. Sungguh aromanya harum bak angin surga, jangan sekali-kali kita lengah, seringkali musang berbulu domba pun menawarkan rumput yang segar agar para kambing terlena. 

Semua ini semestinya menyadarkan umat bahwa tidak ada yang bisa mereka harapkan dari lembaga-lembaga internasional dan semua aturan yang dilahirkannya. Baik PBB, OKI yang merupakan salah satu organisasi internasional bagi umat Islam, atau yang lainnya tetap tak bisa membawa Israel dan Amerika ke meja konstitusi internasional untuk diadili kejahatannya, sebab aura kedua negara laknatullah ini masih mendominasi. Ditambah dengan pemimpin muslim yang telah kehilangan  kesadaran politiknya yang sahih. Mereka lebih memilih mengamankan kepentingan daripada bersatu dalam satu pemikiran tentang Islam Kafah. 

Masa depan Gaza, Palestina ada pada tangan mereka sendiri, yakni pada kepemimpinan politik Islam atau khilafah yang semestinya sungguh-sungguh  mereka perjuangkan. Rasulullah bersabda, Sungguh hilangnya dunia ini jauh lebih ringan bagi Allah dibandingkan dengan terbunuhnya seorang Mukmin tanpa haq (HR an-Nasa'i dan Tirmidzi).

Sungguh amatlah berat pertanggungjawaban para pemimpin muslim di hadapan Allah SWT atas diamnya mereka melihat pembantaian saudara seiman mereka. Padahal mereka bukan pendosa, syahid mereka telah menggetarkan Arsy nya Allah, namun tetaplah siapa pun yang tidak berani mengubah keadaan maka Allah pun tidak akan mengubah keadaan mereka. Sebab bagi Allah SWT. sangatlah mudah bagi Allah menjadikan seluruh dunia ini manusianya beriman, namun Allah hanyalah menginginkan yang terbaik dari yang paling mengharap ridaNya Allah. 

Syariat Islam Kebutuhan Dunia Hari ini

Semua itu butuh Khilafah , dimana sistem pemerintahan yang dicontohkan Rasulullah ini berfungsi sebagai rain  (pengurus urusan rakyat) dan junnah (perisai), Khalifah  tidak akan pernah membiarkan kezaliman menimpa rakyatnya. Khilafah terbukti selama belasan abad berhasil menjadi benteng pelindung yang aman, dan memberikan support system terbaik bagi tumbuh kembang anak sehingga mereka bisa menjadi generasi cemerlang pembangun peradaban emas dari masa ke masa.

Syariat mengharamkan batasan nasionalisme, sebab ia adalah ide yang batil. Yang menyimpan api perpecahan jika diterapkan menghalangi ukhuwah Islamiyah, ikatan yang lebih tinggi dari sekadar kesamaan wilayah hidup. Ukhuwah Islamiyah berdasarkan akidah, yang paling tegas membatasi antara kafir dan beriman. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun