Mohon tunggu...
Rut Sri Wahyuningsih
Rut Sri Wahyuningsih Mohon Tunggu... Penulis - Editor. Redpel Lensamedianews. Admin Fanpage Muslimahtimes

Belajar sepanjang hayat. Kesempurnaan hanya milik Allah swt

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

It's My Dream!

1 Januari 2022   20:08 Diperbarui: 1 Januari 2022   20:12 1076
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Desain Pribadi

It's My Dream!

Sedang viral di media sosial perkataan Kinan, salah satu tokoh dalam serial Layangan Putus, " It's My Dream!". Perkataan bernotasi kemarahan itu dilontarkan Kinan kepada Aris suaminya yang ketahuan selingkuh. Memang sakit jika kita punya impian, namun justru impian itu terwujud untuk orang lain.

Dan ini pula yang mungkin menjadi impian FV (15), siswi SMA di Blitar. Ia berharap hubungan percintaannya dengan pria berinisial C akan langgeng bak dongeng Walt Disney. Berakhir bahagia penuh cinta selamanya. Yang terjadi justru sebaliknya, dari dua bukti video yang ada di handphonenya kepada ibu dan kekasihnya membuktikan bahwa impiannya sudah kabur.

Berserakan hingga membuat dia nekat bunuh diri di kelas awal pekan lalu. Kapolres Blitar Kota AKBP Yudhi Hery Setiawan mengatakan, isi rekaman video itu memperkuat ada motif asmara di balik tindakan nekat yang dilakukan FV (Kompas.com, 30 Desember 2021).

Hal yang menjadi impian kaum muda hari ini sungguh menyedihkan, sebab tak berpindah dari perzinahan. Banyak publik figur yang menyerukan tidak menikah, tidak memiliki anak, namun mereka memenuhi fitrah berkasih sayang mereka dengan membina hubungan di luar nikah.


Pacaran adalah penjajakan, saling memahami karakter maaing-masing, sungguh hal yang demikian adalah jalan yang buruk. Sebagaimana firman Allah yang artinya: "Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra: 32).

Artinya, ada jalan lain yang lawan dari buruk, yaitu pernikahan. Saling memahami karakter pasangan akan lebih baik saat ada tanggung jawab di antara keduanya. Pria bertanggungjawab terhadap wanita yang sudah sah menjadi istrinya, sebaliknya wanita juga bertanggung jawab terhadap pria yang menjadi suaminya. Hubungan itu akan tercatat sebagai pahala di hadapan Allah, sebab dijalankan karena ketakwaan.

Sedangkan pacaran, sebenarnya tak ada tanggungjawab di dalamnya, sebab memang statusnya bukan siapa-siapa. Mengingatkan shalat, makan, penyemangat belajar, itu hanyalah magicnya setan, yang memang paling lihai membuat indah sebuah dosa. "Setan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal setan itu hanya menjanjikan tipuan belaka kepada mereka." (Q.S An-Nisa': 120).

Dan anehnya, solusi dari keputusasaan pemudi malang ini, yang tentunya bukan FV seorang adalah layanan konseling. Hanya menggunakan alasan untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling. Seakan maraknya perzinahan yang berakhir dengan bunuh diri hanya masalah kejiwaan.

Menyukai lawan jenis adalah fitrah, ada sejak seseorang diciptakan Allah. Tentu sangat berguna untuk melestarikan jenis dalam sebuah ikatan pernikahan. Ide liberalisasi yang kemudian menarik manusia ke dalam kehidupan yang hanya berputar pada suka yang mengarah kepada nafsu syahwat semata.

Pandangan liberalis ini memandang  bahwa kepuasan syahwat adalah sesuatu yang harus dipenuhi, jika tidak manusia akan mati, sengsara dan tak bahagia. Meski belum ada data konkrit orang tak bercinta bisa mati kecuali karena kebodohannya, kaum pengusung ide liberal terus mengkampanyekan kebebasan berprilaku itu dalam banyak hal, tayangan televisi, video, novel, karikatur, musik dan lainnya.

Bak kucing yang terus menerus disodori ikan asin, siapa yang tak tertarik? Demikian pula dengan anak muda yang libidonya sedang diranah puncak dan sekaligus masa pencarian jati diri yang suka tantangan, bagaimana mungkin terlewatkan? Padahal seharusnya usia mudanya, Jiwanya  seharusnya diisi dengan ketakwaan kepada Allah, akidah yang kuat,  fikih, hadis sehingga ia benar-benar bisa memutuskan apa yang terbaik bagi dirinya.

Sebab jika ia Muslim, bunuh diri adalah jalan terburuk, apakah ia menyangka dengan mematikan diri secara paksa selesai urusan? Dari Jundub bin Abdullah, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda, Dahulu ada seorang laki-laki sebelum kamu yang mengalami luka, lalu dia berkeluh kesah, kemudian dia mengambil pisau, lalu dia memotong tangannya. Kemudian darah tidak berhenti mengalir sampai dia mati. Allh Azza wa Jalla berfirman, "Hamba-Ku mendahului-Ku terhadap dirinya, Aku haramkan surga baginya." (HR Al-Bukhari).

Islam datang untuk menyempurnakan kebahagiaan pasangan, yaitu dengan pernikahan. Jika faktanya pernikahan hari ini menjadi momok karena kabarnya berat dan penuh tantangan, tidak sepenuhnya salah, karena sistemnya memang  tidak menunjang pasangan berbahagia. Semua hal dikapitalisasi, tidak menjadikan halal haram sebagai standar perbuatan tentulah menjadikan berat membina rumah tangga.

Maka, pacaran menjadi pilihan, agar tak salah pilih pasangan, jika sudah ada fakta pacaran membawa pelakunya bunuh diri, masihkah percaya ini jalan terbaik? Benarkan ini "it's my dream?".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun