Mohon tunggu...
Rut Sri Wahyuningsih
Rut Sri Wahyuningsih Mohon Tunggu... Penulis - Editor. Redpel Lensamedianews. Admin Fanpage Muslimahtimes

Belajar sepanjang hayat. Kesempurnaan hanya milik Allah swt

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hajat Hidup Orang Banyak yang Tak Terurus

1 Agustus 2021   23:10 Diperbarui: 1 Agustus 2021   23:15 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: desain pribadi

Manuskrip tersebut mencantumkan secara terang serta detail metode pembentukan sabun. Bukti ini menampakkan betapa kehidupan Islam sudah jauh lebih maju dibandingkan peradaban Barat. Masyarakat Barat, terutama Eropa, diperkirakan baru mengetahui pembuatan sabun pada abad ke-16 M. 

Kini seakan tanpa bekas, bahwa nenek moyang kaum Muslim sedemikian canggih, hanya bermula dari hadist tentang kebersihan, maka mereka sangat berkeinginan kuat agar hadist itu benar-benar bisa diterapkan. 

Bisa jadi, karena kini Islam tidak lagi berkuasa, gambaran kesempurnaan penerapannya kabur karena diterapkannya sistem sekuler. Islam hanya dikenal sebagai agama pengatur ibadah seseorang. Padahal, Islam adalah solusi, terciptanya sabun sebagai alat untuk menjaga hidup tetap bersih itu hanya satu dari sekian bukti. 

Kini berganti dengan simbol Islam adalah kotor dan jorok, menjaga hajat hidup orang banyak saja tak mampu. BAK/BAB jika tak tertangani dengan ilmu dan dedikasi tinggi tentu akan menjadi masalah seperti saat ini. 

Lantas, tahukah apa alasan Khalifah Harun Al Rasyid membangun begitu banyak kamar mandi? Semua demi kesejahteraan masyarakat, kamar mandi adalah salah satu sarana  umum selain taman, jalan serta pasar . Khalifah membangun itu semua dengan teknologi tercanggih dan biaya dari Baitul mal.  

Jadi, masuk akal bukan jika kemudian rakyatnya sejahtera sebab pemimpinnya tak sekadar menjadi pemimpin sebuah bangsa atau masyarakat, tapi memikirkan hingga tingkat teknis bagaimana hajat hidup orang banyak bisa teratasi dan mensejahterakan.

Ironinya, kini masuk toiletpun berbayar, alasannya untuk biaya pemeliharaan, toilet adalah bisnis. Bukan kewajiban penguasa. Terlihat sudah benang merahnya, mengapa bersih itu mahal dan mengapa pula rakyat masa bodoh dengan urusan kebersihan. Wa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun