Tradisi Belarak adalah salah satu warisan budaya yang sangat penting bagi masyarakat Melayu, khususnya di daerah seperti Merangin, Jambi, dan Sambas. Tradisi ini merupakan prosesi arak-arakan pengantin yang dilakukan dengan pasangan pengantin berjalan beriringan, diikuti oleh keluarga dan kerabat dari pihak laki-laki ke rumah mempelai pengantin wanita
Belarak bukan sekadar ritual, tetapi mengandung nilai sosial dan budaya yang mendalam. Tradisi ini berfungsi untuk memperkenalkan pengantin laki-laki kepada masyarakat dan keluarga pengantin perempuan, sekaligus menghubungkan kasih sayang antara kedua mempelai melalui berbalas pantun yang sarat makna dan doa. Pantun yang diucapkan menjadi media komunikasi sopan santun yang mempererat hubungan antar keluarga dan menegaskan identitas budaya Melayu yang kaya akan nilai sastra dan kearifan lokal.
Seiring perkembangan zaman, tradisi Belarak mengalami beberapa perubahan, seperti jarak tempuh arak-arakan yang dipersingkat dan penyesuaian tata cara pelaksanaan agar lebih praktis. Namun, inti dari tradisi ini tetap dipertahankan sebagai simbol kasih sayang, penghormatan, dan doa untuk keberkahan pengantin.
Pelestarian tradisi Belarak sangat penting agar generasi muda tidak kehilangan akar budaya mereka. Melalui kegiatan ini, nilai-nilai luhur adat istiadat Melayu dapat terus dikenalkan dan diwariskan. Pemerintah daerah dan masyarakat pun berupaya mengadakan acara rutin yang melibatkan generasi muda agar tradisi ini tetap hidup dan berkembang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI