Mohon tunggu...
Heri Agung Fitrianto
Heri Agung Fitrianto Mohon Tunggu...

Penikmat wisata dan perjalanan yang tinggal di Kota Tuban - Jawa Timur.\r\n\r\nArtikel2 perjalanan saya yang menarik lainnya bisa Anda baca di blog saya : http://jelajah-nesia2.blogspot.com dan http://jelajah-nesia.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Kelenteng Sumber Naga Yang Indah di Probolinggo

8 September 2013   21:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:10 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gerbang kelenteng yang satu ini tampak unik dan berbeda. Walau ada ornament sepasang naga di kanan dan kirinya, namun gerbang kelenteng itu cukup tersamarkan karena terdapat ornament yang khas berbentuk Stupa seperti yang ada di Candi Borobudur. Seperti tulisan yan ada di bagian atas gerbang itu yaitu Kelenteng Tri Dharma dengan hiasan lambang Tri Dharma yaitu Yin Yang, Swastika dan Genta Rohani, penggunaan gerbang dengan bentuk Stupa ini untuk menggambarkan bahwa kelenteng Sumber Naga ini merupakan tempat ibadah bagi umat Tri Dharma.

Gerbang kelenteng itu terdapat di kelenteng Sumber Naga yang berada di Kota Probolinggo – Jawa Timur. Lokasinya tak jauh dari alun-alun atau pasar besar  di kota ini.
Kelenteng Sumber Naga ini cukup indah dan menarik dengan berbagai ornament , hiasan dan perlengkapannya. Lilindalam berbagai ukuran dan lampion dalam berbagai bentuk tampak menghiasi kelenteng ini. Begitu juga dengan bau harum hio atau dupa senantiasa menguar dari dalam ruangannya.
Kelenteng ini sebenarnya bernama Liong Tjwan Bio yang berarti Kelenteng Sumber Naga. Penggunaan nama dalam bahasa Indonesia itu dilakukan sejak masa pemerintahan Orde Baru. Konon, kelenteng Sumber Naga ini sudah ada sejak tahun 1865 dengan Kong CoTan Hi Jin sebagai sesembahan utamanya.
Di halaman tengah terdapat sebuah panggung mini untuk pentas kesenian wayang potehi. Kelenteng Sumber Naga terdiri dari beberapa ruangan. Ruangan yang berada di sebelah kiri merupakan ruangan Tri Darma. Di dalam ruangan terdapat tiga altar untuk Nabi Lao Tze, Budha Sakyawuni dan Nabi Kong Hu Cu.
Sedangkan di sebelah kanan terdapat ruangan altar untuk persembahan Kong Co Kwan Sing Tee Koen atau Dewa Kwan Kong. Di dekat ruangan ini terdapat ruangan untuk kantor dan tata usaha.
Pada dinding depan  ruangan Kwan Sing Tee Koen terdapat lukisan Kwan Sing Tee Koen dan ornamen bergambar naga dan harimau dalam warna emas.
Ruangan utama kelenteng Sumber Naga berada di bagian tengah. Di dalam ruangan utama kelenteng inilah terdapat arca Kong Co Tan Hu Cin Jin. Karena merupakan tempat ibadah, arca Kongso Tan Hu Cin Jin di  ruangan utama kelentengdengan berbagai aktifitas ibadahnya ini tidak diperbolehkan untuk difoto.
Seperti kelenteng Tjoe Tik Kiong di Pasuruan dan kelenteng Hok Swie Bio di Bojonegoro, di kelenteng Sumber Naga juga terdapat lukisan-lukisan kuno dengan kisah tentang sejarah dan legenda Tingkok kuno. Lukisan-lukisan dengan menggunakan media kertas dan tinta hitam itu terpajangmemenuhidindingdi sebelah kiri dan dan kanan.
Di belakang ruangan utama kelenteng utama terdapat ruangan altar persembahan berikutnya dengan terdapat arca Dewi Kwan Im. Di sekitar ruangan ini terdapat ornament arca-arca dari para pengikut setia Dewi KwanIm.
Di halaman luar di sisi samping ruangan kelenteng utama terdapat dapur umum,ruangan serba gunadan toilet. Pada masing-masing sisi halaman itu dihiasi oleh patung Naga dalam ukuran yang cukup besar.
Dalam  setahun sekali, di kelenteng Sumber Naga diadakan acara sembahyang rebutan bagi umat kelenteng dan pembagian beras bagi masyarakat yang tidak mampu. Seperti yang dilakukan di kelentengini pada hari Sabtu tgl 31 Agustus 2012.
Sedangkan di halaman luar di depan gerbang kelenteng terdapat pepohonan yang cukup besar dan rindang. Pepohonan itu mungkin sudah berusia puluhan atau ratusan tahun melihat dari sosok dan bentuk batang dan akarnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun