Mohon tunggu...
Jeniffer Citra
Jeniffer Citra Mohon Tunggu... Mahasiswa

hidup hanya sekali dan buatlah berarti

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sejarah, Nilai, Relevansi Pancasila sebagai Ideologi Bangsa Indonesia

14 Oktober 2025   20:56 Diperbarui: 14 Oktober 2025   20:55 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh. yang terhormat bapak Drs. Study Rizal LK, MA selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Pendidikan Pancasila. Saya, Jeniffer Citra Daryono (1251340107) akan membagikan tulisan saya berupa rangkuman dari materi presentasi kelompok 2 yang berjudul "Bagaimana Pancasila dalam Arus Sejarah Bangsa".

Terdapat 8 Pembahasan, Yaitu :

1. Cikal Bakal Ideologi Bangsa Indonesia Awal mula terbentuknya ideologi bangsa Indonesia berasal dari semangat nasionalisme yang tumbuh melalui gerakan Perhimpunan Indonesia dan Sumpah Pemuda 1928. Semangat ini menjadi fondasi utama dalam perjuangan politik bangsa Indonesia untuk merumuskan dasar negara yang mempersatukan berbagai suku, agama, dan budaya di Nusantara. 2. Periode Pengusulan Pancasila Pada 29 Mei--1 Juni 1945, BPUPKI mengadakan sidang pertama untuk membahas dasar negara. Sidang ini dihadiri 60 anggota dan diketuai oleh dr. Rajiman Wedyodiningrat. Beberapa tokoh penting yang mengusulkan dasar negara antara lain Mr. Muhammad Yamin, Dr. Soepomo, Ir. Soekarno, dan Ki Bagus Hadikusumo. Melalui pidatonya pada 1 Juni 1945, Soekarno memperkenalkan lima prinsip dasar negara: nasionalisme, internasionalisme, demokrasi, kesejahteraan sosial, dan ketuhanan yang berkebudayaan. Pidato ini kemudian dikenal dengan nama "Lahirnya Pancasila."

 3. Periode Perumusan Pancasila Perumusan Pancasila semakin matang setelah terbentuknya Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Piagam Jakarta menjadi rancangan awal dasar negara dengan lima sila yang hampir serupa dengan Pancasila saat ini, meskipun mengalami sedikit perubahan. Situasi politik global turut memengaruhi proses ini, terutama setelah Jepang melemah akibat bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Kekosongan kekuasaan dimanfaatkan tokoh-tokoh nasional untuk mempercepat kemerdekaan Indonesia. 

4. Periode Pengesahan Pancasila Setelah Jepang menyerah pada Sekutu, Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Keesokan harinya, 18 Agustus 1945, PPKI mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945 dan menetapkan Soekarno--Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden. Sejak saat itu, Pancasila resmi menjadi dasar negara Republik Indonesia. Dalam perjalanan sejarahnya, berbagai peristiwa seperti Dekrit Presiden 1959 dan penetapan P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) tahun 1978 menunjukkan upaya bangsa Indonesia untuk mempertahankan eksistensi Pancasila sebagai ideologi negara. 

5. Alasan Diperlukannya Pancasila dalam Kajian Sejarah Pancasila penting dalam kajian sejarah karena menjadi identitas dan kepribadian bangsa Indonesia. Nilai-nilainya mencerminkan jati diri yang membedakan Indonesia dari bangsa lain. Pancasila juga berperan sebagai pandangan hidup, pedoman moral, dan jiwa bangsa yang menuntun arah kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu, Pancasila adalah perjanjian luhur para pendiri bangsa sebagai dasar pemersatu Indonesia yang beragam. 

6. Sumber Historis, Sosiologis, dan Politis Pancasila Secara historis, nilai-nilai Pancasila bersumber dari ajaran agama, moral, dan spiritualitas masyarakat Indonesia yang telah ada sebelum kemerdekaan. Secara sosiologis, nilai-nilai seperti gotong royong dan kekeluargaan mencerminkan sila keadilan sosial. Secara politis, Pancasila muncul dari budaya demokratis masyarakat Indonesia yang terbiasa bermusyawarah dan mufakat dalam pengambilan keputusan. Ketiga sumber ini membentuk Pancasila sebagai dasar ideologi yang kuat dan berakar pada kehidupan rakyat Indonesia. 

7. Dinamika dan Tantangan Pancasila Dalam perjalanan sejarah, Pancasila mengalami pasang surut dalam penerapan dan pemahamannya. Tantangan utama muncul ketika nilai-nilai Pancasila tidak diterapkan sesuai hakikatnya, sehingga muncul penyimpangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Salah satu contohnya adalah pengangkatan Presiden Soekarno sebagai presiden seumur hidup, yang bertentangan dengan prinsip demokrasi dalam Pancasila. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman dan pengamalan Pancasila secara murni dan konsekuen. 

8. Esensi dan Urgensi Pancasila untuk Masa Depan Sebagai dasar filsafat negara, Pancasila menjadi fondasi berdirinya hukum dan sistem pemerintahan Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, seperti keadilan, kemanusiaan, dan ketuhanan, harus terus dijaga agar bangsa Indonesia dapat menghadapi tantangan global tanpa kehilangan identitasnya. Pancasila tidak hanya menjadi warisan sejarah, tetapi juga pedoman hidup bangsa untuk membangun masa depan yang adil, makmur, dan beradab.

Sekian pembahasan yang telah saya sampaikan berupa rangkuman ini, Terimakasih.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun