Universitas Aisyiyah YogyakartaMateri 1
Judul      : Menguak Fakta di Balik Bencana: Pelajaran untuk Masa Depan
Pembicara: Arif Nur Kholis
Sebagai    : Sekretaris MDMC (Muhamaamdiyah Disaster Management Center)
  Pada dasasrnya kita sebagai manusia hanya mengetahui bahwasannya bencana adalah kejadian-kejadian besar yang mengganggu kegiatan sehari-hari, seperti gempa bumi, gunung meletus, banjir, kebakaran, dan masih banyak lagi. Sedangkan disisi lain apabila kita mempelajari makna bencana sebenarnya maka pengertian akan bencana tidak sesederhana itu.
  Berdasarkan materi hari ini, kita diberi tahu akan pengertian sesungguhnya dari bencana, yakni bencana adalah kejadian ketika manusia tidak sempat menghindari kejadian-kejadian tersebut, bencana tidak akan disebut bencana apabila tidak ada korban, dan sesungguhnya segala kejadian besar seperti gempa bumi adalah cara tuhan untuk memberi kita tempat untuk di tinggali.
  Apa yang membuat Indonesia sering mengalami bencana? pada materi ini kita diberitahu bahwa warga Indonesia masih belum melek pengetahuan tentang bencana, kita masih sering mengabaikan peringatan-peringatan yang seharusnya tidak diabaikan. Bahkan di tahun 2025 ini sudah ada 2.170 bencana yang terjadi (periode 1 Januari-13 Austus 2025).
  Kenapa diadakan MDMC? MDMC sendiri sudah membentuk tim-tim yang ditugaskan untuk menanggulangi bencana dari tahun 1979 yang awalnya diberi nama PMO (Penolong Kesengsaraan Oemom), lalu diubah menjadi PMU (Penolong Kesengsaraan Umum), dan sekarang diubah kembali menjadi MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center). Organisasi ini tidak hanya bekerja disaat terjadi bencana, tetapi juga melatih atau mendidik warga agar dapat mengurangi potensi menjadi korban bencana. MDMC juga sudah merespon 33 provinsi dari 38 provinsi di Indonesia. Bahkan tidak hanya di Indonesia, organisasi ini juga sudah pada ranah Internasional yakni pada negara Myanmar, Turki, Bangladesh, dan lain-lain.
  Pada materi ini juga kita diberitahu bahwa gempa tidak menyebabkan manusia terluka ataupun meninggal, yang membuat adanya kejadian tersebut karena bangunan yang didirikan tidak kuat atau tidak kokoh, ilmu ini beliau dapat dari pengalaman negara Jepang. Kita sebagai manusia bisa ikhtiar untuk menghindari dan mempelajari potensi bencana. Selain itu, tidak hanya dari alam tetapi manusia juga bisa jadi pemicu terjadinya bencana, seperti membuang sampah sembarangan yang dapat menyebabkan banjir, ini adalah salah satu contoh nyata bahwa warga Indonesia meski sudah dihimbau untuk tidak membuang sampah sembarangan tetapi karena kurangnya kesadaran yang membuat mereja tetap melakukan hal buruk tersebut, dari sini kita tahu bahwa kesadaran hanya bisa dimulai dari niat diri sendiri.
  Siapa saja yang bisa menjadi penyelamat saat terjadi bencana? yang paling utama adalah diri sendiri, keluarga, dan tetangga, mengapa bukan tim SAR? karena saat terjadi bencana tim SAR membutuhkan waktu untuk datang, sedangkan yang ada di sekitar kita adalah diri sendiri, keluarga, dan tetangga. Maka dari itu, pengetahuan akan bencana sangat penting untuk dipelajari oleh seluruh warga Indonesia baik anak-anak maupun dewasa. Persiapan ini harus sering dilakukan, tidak hanya dilakukan saat terjadi bencana, agar ketika bencana tersebut datang kita sudah paham bagaimana cara melindungi diri dari bencana tersebut.
  Yang menjadi penghalang warga untuk tetap aman salah satunya dikarenakan mereka tidak punya pilihan dalam membangun tempat tinggal yang mereka inginkan. Contohnya, warga yang tinggal di pinggir pantai atau di kaki gunung aktif, karena padatnya bangunan yang ada di tempat aman jadi mereka hanya bisa meilih tempat yang dekat dengan daerah rawan bencana.