Mohon tunggu...
jefri kaleb pinihas purba
jefri kaleb pinihas purba Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa

Live your own dream dude

Selanjutnya

Tutup

Nature

Agrowisata Berbasis Sistem Pertanian Berkelanjutan

11 Agustus 2020   23:31 Diperbarui: 11 Agustus 2020   23:48 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Agrowisata atau rural tourism adalah sebuah perpaduan antara bidang pariwisata dengan bidang pertanian, sehingga seluruh aktivitas wisata akan melibatkan penggunaan area pertanian (perkebunan, kehutanan, peternakan, dan lainnya) atau fasilitas yang terkait dengan pertanian (seperti kendang dan lumbung padi). Hal ini akan menjadi sebuah daya sendiri bagi wisatawan yang ingin merasakan aktivitas pertanian secara langsung. Menurt Sutjipta (2001), agrowisata merupakan sebuah sistem kegiatan yang terpadu dan juga terkoordinasi untuk pembangunan objek wisatan sekaligus pertanian.

Dibeberapa negara, agrowisata tumbuh sangat tepat dan menjadi alternatife yang paling baik bagi para wisatawan. Pengalaman yang benar- benar berbeda dibandingkan rutinitas kesehariannya. Maka dari itu agrowista sangat cocok untuk para wisatawan yang ingin keluar dari kejenuhan, tekanan hidup, kemacetan lalu lintas, suasana kantor yang tegang, telpon seluler dan hiruk piruk keramaian. 

Agrowisata juga dapat menjadi sarana bagi anak-anak ataupun orang dewasa untuk mengalami proses pengambilan buah atau sayur secara langsung. Pengalaman yang secara langsung dirasakan dicampur rasa penasaran, menimbulkan sebuah perasaan puas setelah mengalaminya. Selain itu agrowisata dapat menjadi sarana belajar yang cocok bagi anak-anak, sehingga anak-anak tau dari mana sebenarnya asal sebuah susu, bahwa susu itu berasal dari sapi bukan sebuah rak supermarket atau pasar. 

Selain itu agrowisata dapat menjadi wilayah konservasi bagi tanaman atau hewan, agrowisata juga dapat sebagai lading uang apabila dikelola dengan baik. Di Indonesia sendiri sudah banyak sekali agrowisata, kebanyakan lokasi agrowisata berada pada daerah dataran menengah hingga tinggi. Hal ini disebabakan karena suhu pada daerah menengah hingga tinggi lebih dingin, sehingga para wisatawan dapat menikmati aktivitas pertanian tanpa perlu merasa kepanasan dan para wisatawan tidak akan mudah untuk merasa lelah.

Banyaknya lokasi agrowisata yang ada di Indonesia tentunya menjadi sebuah berkah bagi para penduduk sekitar lokasi agrowisata, bukan hanyak penduduk namun juga petani yang ada di daerah tersebut. Dengan adanya lokasi agrowisata yang ada didaerah tersebut para penduduk memiliki lapangan pekerjaan dan juga petani dapat dengan mudah memasarkan produknya, sehingga terjadi peningkatan kesejahteraan bagi penduduk sekitar dan juga para petani. Dalam pengembangan agrowisata ada satu hal yang tidak boleh dilupakan yaitu aspek pertanian berkelanjutan.

Mengapa aspek pertanian berkelanjutan tidak boleh dilupakan begitu saja?

  • Eksploitasi lahan pertanian yang dilakukan secara terus menerus, hanya untuk mengejar target kuantiti dan kualitas demi meningkatkan kepuasan wisatawan semata, dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lahan. Kerusakan lahan tersebut dapat berupa menurunnya kualitas lahan, terjadinya erosi atau longsor, maupun perubahan area menjadi gersang.
  • Untuk memperbaiki lahan yang rusak atau terdegradasi dengan tingkat kerusakan yang parah. Waktu yang dibutuhkan untuk perbaikan lahan sangat lama dan biaya yang dikeluarkan lebih besar dibandingkan hasil penjualan produk tersebut.
  • Penggunaan aspek pertanian berkelanjutan sangat lah penting demi menjaga ekosistem yang ada pada daerah tersebut.

Lalu apa itu pertanian berkelanjutan?

agroamerica.com
agroamerica.com
Pertanian berkelanjutan merupakan sebuah sistem pertanian yang daoat berkembang secara tidak terbatas menuju manfaat yang lebih besar bagi manusia, penggunakan sumber daya yang lebih efisien, dan berkesinambungan dengan kondisi lingkungan sekitar yang sesuai utnuk manusia atau mahluk hidup lainnya.

Ada 3 pilar hal yang perlu diperhatikan dalam sistem pertanian berkelanjutan yaitu: masyarakat atau petani, sumber daya dan lingkungan. Pilar-pilar tersebut bertujuan untuk menjaga keseimbangan atara kesehatan dan kesejahteraan lingkungan, masyarakat, tanaman, dan hewan. Sehingga diharapkan bahwa petani memiliki skill untuk mengola sumber daya yang ada dengan efisien dan sesuai sehingga lingkungan sekitar (tanah, air, dan keaneragaman hayati dan non-hayati) dapat terjaga dengan baik. 

Apabila lingkungan terjaga dengan baik dan sumber daya dikelola dengan efisien diharapkan petani mendapatkan penghasilan yang lebih maksimal dan berkelanjutan. Dengan dilakukannya sistem pertanian berkelanjutan yang benar dan baik, petani dapat yakin bahwa lahan yang digunakan tidak akan terdegradasi dan dapat melakukan produksi makanan secara continue.

Pasti kalian dapat membayangkan, apabila memiliki lahan yang memiliki produksi stabil sangat menggiurkan bukan? Tentu. Namun, ada beberapa tantangan atau hambatan yang perlu diperhatikan dalam apabila ingin mengimplementasikan sistem pertanian berkelanjutan.

  • Rendahnya kemampuan masyarakat dan pemanfaatan teknologi pertanian.
  • Konsistensi dan rasa tanggung jawab akan melestarikan lingkungan sekitar yang masih rendah.
  • Terbatasnya ketersediaan air.
  • Penanganan pasca-panen dan pengolahan yang belum optimal.
  • Kurangnya perhatian pemerintah terhadap pertanian yang berkelanjutan, karena pertanian yang ada di Indonesia masih berorientasi pada pemenuhan kebutuhan jangka pendek. Sehingga penggunaan pupuk kimia atau pestisida kimia sangat intens.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun