Mohon tunggu...
Abdullah Putra Gandhara
Abdullah Putra Gandhara Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Saya adalah seorang penggemar kereta yang suka berpergian untuk mencari nuansan baru perkeretaapian.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ketika Mbluskan dengan Sepur Indonesia menjadi Hobi Fotografi

2 Januari 2012   11:24 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:26 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mbluskan/Mblusukan merupakan istilah lain dari Railfans yang Hunting Kereta Api,tapi lebih tepatnya menjelajah Perkeretaapian Indonesia. Namun,rata-rata bagi Para Railfans,Mblusukan itu menjadi Hobi Fotografi Tersendiri bagi mereka. Termasuk saya sendiri. Tetapi,bagaimana dengan Hasilnya? Eits! Jangan anggap remeh,kereta api tak kalah menarik dari objek fotografi lainnya. Malah,kalau bisa di bilang lebih banyak objeknya di banding objek fotografi lainnya. Mengapa? Kita lihat saja objek-objek yang ada di sekitar Rel,stasiun,atau Kereta apinya itupun sendiri. Banyak Pemandangan yang dapat menyegarkan mata kita atau dibilang cukup unik. Seperti salah satu foto ini. [caption id="attachment_133397" align="aligncenter" width="300" caption="Stasiun nan Ramai | BenQ E1280 - Fraps f/4.2 - Kecepatan 1/173 sec - ISO 50 - Focal lenght 12.6 mm "][/caption] Dari Sang Ular Besi,Para Penumpang ,Pegawai Kereta,hingga objek lainnya bisa kita gunakan dalam pemotretan. Kita hanya perlu sabar saja dan menunggu momen yang pas dalam hal ini. Dalam Pemotretan Kereta Api Kita harus sigap dan siaga. Karena siapa tahu,ada momen menarik seperti kereta balapan. Hal ini merupakan hal yang menarik,karena jarang sekali ada kereta bisa balapan. apalagi ketika ada kereta yang diluar jadwal reguler atau biasa di sebut Kereta Luar Biasa (KLB). Hal ini yang membuat mblusukan menjadi lebih seru dan menarik. Malah,kita pun tidak akan puas memotret satu kali saja. Tak Lupa pula,ada spot khusus untuk para railfans yang ingin memotret dari dalam kereta. Yap,Apalagi kalau bukan Bordes. Walaupun di bilang berbahaya walaupun dipintu kereta,tetapi tempat ini kita bisa melihat liukan Sang Ular Besi. Apalagi terdapat momen menarik disana Seperti Beberapa Contoh Foto ini. [caption id="attachment_133404" align="aligncenter" width="300" caption="Gambar Atas : Sinyalku Ngangkat! | BenQ E1280 - Fraps f/7.3 - Kecepatan 1/1116 sec - ISO 50 - Focal lenght 6.3 mmGambar Bawah : Liukan Sang Ular Lampegan | Olympus FE370 - Fraps f/5.6 - Kecepatan 1/100 sec - ISO 64 - Focal lenght 6.3 mm - Editing in Photoscape"] [/caption] Di antara gambar tersebut,mana yang anda suka? Kalau menurut saya,gambar yang sebelah kiri. Karena dari segi pencahayaannya sudah backlight,dan pantulan cahaya di badan kereta,membuat gambar ini seakan menarik untuk di padang mata. Jika anda melihat ini pemotretan ini memakai kamera DSLR,salah besar. Pemotretan ini hanya menggunakan Kamera Pocket/Saku. Memang ada beberapa Railfans yang menggunakan Kamera DSLR. Tetapi,ada pula yang hanya bermodal kamera HP atau hanya penikmat sepur saja. Bagi mereka,yang penting bisa melihat kereta dan panoramanya. Percaya atau tidak percaya. Jalur rel Kereta Api,lebih banyak melewati pedesaan-pedesaan yang masih asri. Dengan hamparan sawah luas/pepohonan dan bukit/gunung yang menghiasi latar belakang panorama di sepanjang Jalur rel Kereta Api. Seperti pada komposisi gambar yang di sebelah kanan. Terlihat,liukan Sang Lokomotif yang menarik Rangkaian Kereta untuk menuju Lampegan bersama Pak Wagub pada saat Acara One Day Tour. Namun,jangan kira bahwa ketika Sang Ular Besi sudah masuk Kota Metropolitan/Besar seperti Jakarta tidak menarik. Justru ada yang lebih menarik lagi. Yap,karena di sini kita bisa mengcandid. Seperti,para pengguna jalan yang menerobos Perlintasan Kereta Api,Para penumpang yang berdesakan masuk ke dalam kereta,atau ketika kereta melesat kencang dan bisa di jadikan objek Night Shot,Dll. Seperti beberapa contoh foto ini. [caption id="attachment_133947" align="aligncenter" width="300" caption="Gambar Atas : Shinkansen Parahyangan. | BenQ E1280 - Fraps f/2.9 - Kecepatan 4.0 sec - ISO 100 - Focal lengh 6.3 mmGambar Bawah : Rel Beraspal Solo | Olympus FE370 - Fraps f/3.5 - Kecepatan 1/40 sec - ISO 64 - Focal lenght 6.3 mm "][/caption] Nah,Bagaimana? Menarikkan? Tertarik untuk mecobanya? Silahkan saja dengan Mengunjungi Stasiun-Stasiun Kereta Api Terdekat,Naik Kereta Api Ketika Berpergian,dan Tracking Menelusuri Rel Kereta Api. Jangan lupa,membawa Kamera,Batre tambahan/Charger,Tripot,ataupun Lensa Berukuran Panjang (80-115 mm) bagi DSRL Dan ingat,jangan pertaruhkan HARGA DIRI dan KEGANTENGAN ANDA dengan naik kereta api dengan tidak membeli tiket... Nah,Silahkan Menikmati dan Semoga Bermanfaat. NB : Foto-Foto dalam aritikel ini ukurannya di perkecil oleh saya. Jika ingin melihat ukuran Aslinya/ingin membelinya dari saya. Silahkan Hubungi Saya. :D

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun