Namun seandainya semua modal dan fasilitas dimiliki tidak akan pernah berhasil bila pilihan untuk berdagang buah pikiran ini tidak dimulai. Terlepas apakah laku atau tidak serentetan barang dagangan telah tersusun manis di etalase kios.
Umpan balik dari setiap pengunjung dan pelanggan akan diperlukan untuk koreksi dikemudian hari. Dan peluang untuk menjadi dikenal oleh siapapun akan terbuka lebar, apalagi dikenal dengan pedagang yang mampu mempertahankan kualitas tulisan yang bermanfaat buat orang lain.
Pedagang yang berkualitas memiliki nilai bukan hanya angka seperti rapor. Bermanfaat karena mampu melihat sisi positip lain yang berbeda dari sebuah realita, menghibur dengan menyusun rangkaian kata jenaka meski terkadang jiwa juga sedang terluka, menginspirasi dengan pengalaman yang menyakitkan, menarik karena menyuguhkan imajinasi, teka-teki dan pilihan hidup dari sebuah anomali, dan menyampaikan berita aktual yang belum terinformasikan oleh orang lain.
Mengejar “rating” dengan mengejar kepopuleran lewat dagangan tulisan adalah momen terbaik ditengah era broken yang bisa dimanfaatkan oleh setiap orang tanpa anda harus bertitel pejabat, bergelar doktor, berpangkat jenderal dan macam status sosial lainnya.
Syarat mutlak hanya keinginan untuk berbagi. Tidak perlu ribet dengan berkirim pos seperti dulu ke harian atau majalah tertentu yang disensor dengan ketat oleh admin atau editor. Kalau lolos baru tayang. Sebelumnya pula berjibaku dengan mempersiapkan kertas berim-rim, menyewa komputer, atau membeli buku-buku referensi dan banyak pengorbanan lainnya di era zaman old. Dan saat ini lewat smartphone atau komputer yang ada dan terhubung dengan jaringan internet bisa langsung “cus”. Ditayangkan ke seantero dunia yang dapat segera diakses, selanjutnya mengenal lapak anda. Mewanti-wanti setiap dagangan “tulisan” anda dan membuat “nilai” jual anda melambung tinggi.
Semangat menulis dan siap-siap dunia merepotkan anda. Salam.
Medan, 10 Mei 2021