Mohon tunggu...
JBS_surbakti
JBS_surbakti Mohon Tunggu... Akuntan - Penulis Ecek-Ecek dan Penikmat Hidup

Menulis Adalah Sebuah Esensi Dan Level Tertinggi Dari Sebuah Kompetensi - Untuk Segala Sesuatu Ada Masanya, Untuk Apapun Di Bawah Langit Ada Waktunya.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mengejar Nilai

10 Mei 2021   17:01 Diperbarui: 10 Juni 2021   08:15 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Jika engkau ingin mengenal dunia, maka membacalah. Namun, jika engkau ingin dikenal oleh dunia, maka menulislah" (Pramoedya Ananta Toer)

Fenomena maraknya medsos berikut seluruh aplikasi yang dapat menghubungkan orang ke orang yang dipisahkan oleh ruang, waktu dan seluruh kebiasaan dan budaya adalah menjadi sesuatu yang lazim di zaman now. Tidak perlu juga memperdebatkan atau sekedar mengkategorikan orang per orang dengan tujuan atau maksud mereka mengapa begitu tertarik dan menjadikan medsos yang menurut saya hari ini sebagai kebutuhan primer. Kebutuhan primer yang wajib dipenuhi bagi sekelas pecandu atau “pemakek” dengan hanya menggerakan jari yang beradu dengan gawai.

Namun apakah anda dan saya adalah sekelas “pemakek” atau berbelanja angan-angan di dunia fantasi tanpa membuahkan kreasi? Sekedar hanya punya akun dan kemudian bereksebisi tanpa misi?

 Sangat disayangkan di era digitalisasi yang istilah keren lainnya disebut era “broken”. Ya, era broken dimana pola lama dihancurkan dengan pola baru yang konsisten berubah dari waktu ke waktu, tanpa pola perubahan yang pasti yang menjadi ancaman terhadap orang-orang yang tidak siap dengan kebiasaan baru ini. Harapan kita bersama yang saat ini diberikan kesempatan untuk hidup berdampingan dengan era ini seharusnya adalah “enjoy” dengan segala kegilaannya.

Cengengesan juga saya melihat setiap kita dengan keakraban akun-akun yang kita miliki di medsos. Ada yang bertajuk “makanan” yang hanya menampilkan foto-foto potongan roti, ikan, kue, cokelat dan macam ragam lainnya di resto ternama. Kemudian ada yang bertajuk “hobi” seperti saya dan teman-teman lainnya para blogger dengan berbagai tulisan beragam tema dari puisi menyahat hati sampai analisa politik ala-ala pakar. Yang lain dengan aktivitas wisata dengan penampakan foto-foto mempesona di gunung, laut, udara, kemudian ada pulak dengan tajuk “orang penting” dengan foto-foto ceramah di mimbar, jabatan tangan dengan begitu banyak orang penting dan beberapa yang lain adalah para pedagang online dengan barang dagangan nyata.

Mengesampingkan para pedagang online yang memang berdagang barang dagangan yang benar-benar nyata, bagi saya kesemua akun-akun medsos berikut konten dan tajuk masing-masing lebih diartikan sebagai “kios atau kede” di supermall medsos. 

Mungkin ada yang beranggapan sama juga boleh berpandangan berbeda. Mengapa? Bagi saya setiap tulisan atau coretan status di medsos adalah jualan atau barang dagangan yang akan kita jual setiap waktu. Yang bisa sesukanya pula kita bisa pasarkan ke setiap calon penerima pesan atau pembeli status atau barang dagangan ide dan pikiran kita. Bisa akan dibeli oleh orang lain dengan ganjaran berupa uang maya dalam bentuk “menginspirasi – menghibur – aktual – bermanfaat – menarik” dan banyak respon lainnya. Tidak sedikit juga akan menolak untuk sekedar singgah atau membeli namun dengan respon dibawah harapan atas jualan status dan barang dagangan pikiran dengan label “tidak menarik”.

Di satu sisi yang lain medsos juga adalah supermall yang bisa kapan aja dikunjungi. Buka selama 24 jam sehari nonstop tanpa ada batasan waktu dan juga satpam yang berdiri untuk mengawasi atau tukang parkir dengan biaya parkir yang naik proporsional per jamnya. Berpindah kios demi kios sesuka hati dan membeli atau sekedar mencuci mata setiap barang dagangan para pelapak. 

Apakah kemudian barang dagangan dengan seabrek ide, gagasan, pengetahuan yang baik bahkan yang menyesatkan juga terserah oleh setiap pembeli dan pengunjung mau digunakan buat apa. Medsos sebagai supermall yang menyediakan jualan terbaru, mempertontonkan informasi untuk mengenal ragam manusia, seluk beluk tempat nongkrong yang baru, ide dan gagasan berikut ilmu pengetahuan termutahir dan banyak lainnya. 

Medsos adalah PASAR 

sumber : vmagroup.com
sumber : vmagroup.com
Setiap pasar ada pembeli dan penjual ketemu pada satu titik keseimbangan menentukan harga. Memberikan keuntungan buat setiap penjual demikian juga setiap pembeli terpuaskan dengan belanjaannya. Dan kalau disuruh memilih apakah mau jadi pemakek atau pedagang di supermall medsos saya akan memilih dan fokus menjadi “pedagang” tulisan.

Tantangan pedagang tulisan untuk tetap menawarkan barang dagangan yang berkualitas, punya keunikan tersendiri, dibungkus dengan kemasan yang bombastis. Mempersiapkan etalase yang menarik, berikut pula sarana promosi yang mumpuni. Semua itu dibutuhkan amunisi imajinasi, kreativitas dan modal pengalaman nyata yang mampu diproduksi dalam sebuah tulisan yang bernilai. Modal pengalaman sebagai pengunjung atau pembeli barang dagangan orang lain lewat aktivitas “bacaan” yang selektif. Mengecap dan merasakan langsung.

Membandingkan dan memodifikasi setiap bacaan sederhana sehingga bisa dikonsumsi dengan rasa yang renyah dan nikmat.

Namun seandainya semua modal dan fasilitas dimiliki tidak akan pernah berhasil bila pilihan untuk berdagang buah pikiran ini tidak dimulai. Terlepas apakah laku atau tidak serentetan barang dagangan telah tersusun manis di etalase kios.

Umpan balik dari setiap pengunjung dan pelanggan akan diperlukan untuk koreksi dikemudian hari. Dan peluang untuk menjadi dikenal oleh siapapun akan terbuka lebar, apalagi dikenal dengan pedagang yang mampu mempertahankan kualitas tulisan yang bermanfaat buat orang lain. 

Pedagang yang berkualitas memiliki nilai bukan hanya angka seperti rapor. Bermanfaat karena mampu melihat sisi positip lain yang berbeda dari sebuah realita, menghibur dengan menyusun rangkaian kata jenaka meski terkadang jiwa juga sedang terluka, menginspirasi dengan pengalaman yang menyakitkan, menarik karena menyuguhkan imajinasi, teka-teki dan pilihan hidup dari sebuah anomali, dan menyampaikan berita aktual yang belum terinformasikan oleh orang lain.

Mengejar “rating” dengan mengejar kepopuleran lewat dagangan tulisan adalah momen terbaik ditengah era broken yang bisa dimanfaatkan oleh setiap orang tanpa anda harus bertitel pejabat, bergelar doktor, berpangkat jenderal dan macam status sosial lainnya. 

Syarat mutlak hanya keinginan untuk berbagi. Tidak perlu ribet dengan berkirim pos seperti dulu ke harian atau majalah tertentu yang disensor dengan ketat oleh admin atau editor. Kalau lolos baru tayang. Sebelumnya pula berjibaku dengan mempersiapkan kertas berim-rim, menyewa komputer, atau membeli buku-buku referensi dan banyak pengorbanan lainnya di era zaman old. Dan saat ini lewat smartphone atau komputer yang ada dan terhubung dengan jaringan internet bisa langsung “cus”. Ditayangkan ke seantero dunia yang dapat segera diakses, selanjutnya mengenal lapak anda. Mewanti-wanti setiap dagangan “tulisan” anda dan membuat “nilai” jual anda melambung tinggi. 

Semangat menulis dan siap-siap dunia merepotkan anda. Salam.

Medan, 10 Mei 2021

-Jesayas Budiman Surbakti-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun