Mohon tunggu...
Jayaman Wibowo
Jayaman Wibowo Mohon Tunggu... Guru - Berbagi ilmu dan menjaga silaturahmi

Jayaman Wibowo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pembelajaran

7 April 2021   08:59 Diperbarui: 7 April 2021   09:06 736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengambilan Keputusan/riolan.id

Bismillah.

Pada modul 3.1 ini, materi pembelajaran dalam Program Guru Penggerak di angkatan 1 , mengangkat tema Pemimpin Pembelajaran.

Materi pemimpin pembelajaran ini sangat penting dan diperlukan bagi seorang guru terlebih seabagai calon pemimpin dalam proses perubahan pembelajaran di sekolah. Mengeapa demikian? Karena seorang guru pasti akan dihadapkan dalam berbagai masalah murid, lingkungan sekolah dan rekan sejawat sesama guru. Oleh karena itu seorang guru perlu membekali diri dengan ilmu dan teknik pengambilan keputusan berdasarkan pemimpin pembelajaran.

Proses pengambilan keputusan ini, akan saya terapkan dalam proses pembelajaran di kelas ataupun dalam konteks pengambilan keputusan bersama rekan sejawat lainnya. 

Nah, sekarang kan dalam pembelajaran secara jarak jauh (PJJ), tentunya saya menemukan beberapa murid yang tidak pernah mengerjakan tugas dari guru dan tidak pernah ke sekolah untuk mengambil tugas nya. Akan tetapi, saya sebagai walikelas juga, ingin mengetahui alasan murid tersebut yang tidak pernah mengerjakan tugas dan tidak ada konfirmasi dari orang tuanya ke saya. 

Tentu ini saya harus berkunjung ke rumah murid (home visit) agar mendapatkan informasi yang jelas dari orang tua tentang alasan nya tidak pernah mengerjakan tugas tugas sekolah. Hasil dari home visit itu akan saya jadikan data valid tentang keputusan yang akan di ambil nantinya.

Dengan deskripsi permasalahan diatas, langkah- langkah yang akan saya lakukan dalam pengambilan keputusan berdasarkan pemimpin pembelajaran yaitu :

  1. Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi ini.Menurut saya, permasalahan ini nilai yang bertentangan murid yang tidak pernah mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru mata pelajaran. Akan tetapi, saya sebagai walikelas ikut prihatin dan rasa peduli kalau saja murid tersbut harus dikeluarkan atau tinggal kelas di sekolah.
  2. Menentukan siapa yang terlibat dalam masalahnya.Dalam permasalahan ini, saya melibatkan murid, orang tua murid, guru Bimbingan Konseling (BK) dan waka Kemuridan selaku pimpinan sekolah.
  3. Mencari informasi dan fakta yang relevan . Saya akan melakukan kunjungan ke rumah murid (home visit) untuk memperoleh fakta fakta terkait permasalahan murid yang tidak pernah mengerjakan tugas tugas sekolah. Meminta data dari guru Bimbingan Konseling (BK) tentang track record data pelanggaran murid tersebut dari kelas sebelumnya.Meminta informasi tambahan dari walikelas sebelumnya. Kebetulan saat ini murid tersebut sudah kelas VIII, jadi saya akan meminta informasi di kelas VII sebelumnya.
  4. Pengujian benar atau salah . Uji Intuisi, Jika murid tersebut tidak naik kelas/dikeluarkan dari sekolah, bagaimana masa depan murid tersebut? Uji Halaman Depan Koran. Jika berita murid tersebut muncul di halaman depan koran, tentu saya tidak merasa nyaman dan merasa bersalah selaku walikelasnya. Uji Panutan/Idola. Jika panutan saya dalam situasi seperti ini, pasti akan melakukan tahapan tindakan yang sama dengan saya lakukan.
  5. Pengujian Paradigma Benar lawan Benar. Paradigma yang saya pakai yaitu : Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy) , Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)
  6. Melakukan Prinsip Resolusi, Prinsip yang saya pakai yaitu : Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)
  7. Investigasi Opsi Trilema. Memberikan kesempatan kepada murid tersebut untuk mengerjakan tugas tugas yang belum selesai dan mengikuti Ujian Tengah Semester susulan.
  8. Buat Keputusan. Saya akan menghadap ke kepala sekolah dan meminta diberikan waktu untuk mengerjakan tugas tugas yang belum dikerjakan oleh murid tersebut agar mendapatkan nilai.
  9. Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan. Saya akan coba memfasilitasi murid tersebut di saat meminta tugas tugaske guru mata pelajaran dan agar bisa mengerjakan ujian susulan

Dari tahapan tahapan di atas, saya akan lakukan mulai besok, Kamis 8 April 2021. Karena minggu depan nya sudah mulai awal libur Ramadhan. Dalam proses pengambilan keputusan ini, saya membutuhkan pendampingan dari rekan guru Bimbingan Konseling (BK) dan waka kemuridan. Saya melibatkan guru BK, karena saya membutuhkan data pendukung tentang murid ketika murid di kelas VII nya. Ketika disandingan dengan data dan informasi murid itu, saya bisa mencoba menganalisis permasalahan yang dihadapi murid tersebut. Waka Kemuridan, dalam hal ini saya berkomunikasikan temuan saya tentang profil murid bermasalah tersebut, kemudian mengolah informasi nya dalam pengambilan keputusan apa yang harus diberikan kepada murid tersebut, apa tinggal kelas atau dikeluarkan dari sekolah???

Semoga dengan pembuatan demontrasi ini, saya bisa menerapkan dan implementasikan tahapan pengambilan keputusan berdasarkan pemimpin pembelajaran dengan baik.

Salam Guru Merdeka..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun