Mohon tunggu...
Ahmad Jayakardi
Ahmad Jayakardi Mohon Tunggu... pensiunan -

Kakek2 yang sudah males nulis..............

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Musik Blues yang Itu.....

17 Desember 2011   12:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:08 1741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Blues yang bukan blouse, yang saya maksud adalah sejenis bentuk musik yang lahir di pedalaman di selatan Amerika Serikat. Semula dimainkan hanya oleh orang orang kulit hitam Afro-Amerika (jadi bukan saya, karena saya adalah Dark-Javanese) untuk musik gospel, balada dan bersenang-senang.  Sejak tahun 1940an musik jenis ini mulai banyak dimainkan oleh kulit putih. Hal yang sering diejek sebagai "white-blues" atau "pale-blues" karena dianggap sebagai "blues yang tidak berjiwa". Tapi tak dipungkiri, sejak 'si kulit pucat' memainkannya, blues ini menular ke Eropa dan ke seluruh dunia. Musik ini menjadi mainstream sejajar dengan jazz, rock dan pop sejak paruh kedua 1960 sampai 1970an. Setelah itu blues meredup dan bukan lagi berada di jalur utama.  Di tahun 80an, Gary Moore memainkan blues, tapi dengan balutan warna pop yang amat kuat. Di Indonesia, jenis musik ini sering dituduh sebagai musik pengantar mabok atau musik anak sekolahan, sehingga populasinya amat terbatas. (Sayapun benernya gak suka dengan musik pembetot sukma yang lebay seperti ini, apa daya, saya salah gaul). Tahun 1980-2000an genre ini samasekali menghilang di Indonesia. Berkat TVRI yang rutin menggelar Blues Night, musik ini 'dikenal' kembali..... Di jaman keemasan itu,  genre musik ini banyak dimainkan oleh para pemusik terkemuka. Sebut misalnya Led Zeppelin, Rolling Stones, Ten Years After, Jethro Tull kadang-kadang menyelipkan blues dalam repertoir rock mereka. Legenda-legenda musik blues 'lahir' di masa ini. John Mayall, kakak beradik Johny dan Edgar Winter, Eric Clapton adalah beberapa diantaranya. Juga sang dewi mabok yang mati overdosis, Janis Joplin. (Jimy Hendrix buat saya lebih pas kalau disebut sebagai pemusik rock, karena dia tidak murni memainkan blues). Banyak juga kelompok musik terkenal yang banyak memainkan blues secara murni dan konsekwen. Blood, Sweat & Tears dan Cuby & The Blizzard asal Belanda, misalnya. Juga masih cukup banyak musisi kulit hitam yang bermain blues, seperti sang maestro BB King serta John Lee Hooker. Rata-rata blues kulit hitam ini memang terasa lebih 'murni' dan lebih 'berat'. Berikut ini saya pilihkan lagu blues standar yang cukup ngetop di jaman itu, tentu yang berjenis 'white-blues'. Didengerin saja, gak usah pake mabok segala. Saya juga tidak berharap ada yg mengenal dan mengerti lagu-lagu ini, karena yg posting saja gak ngerti kok wehehehehe The Allman Brothers. Kelompok asal AS ini digawangi oleh gitaris Duane Allman dan sang adik Greg Allman. Mungkin belum banyak yang tahu, Duane adalah gitaris jenius. Majalah Rolling Stone (2003) menempatkannya di posisi 9 pada daftar 100 Greatest Guitarist of All Time. [caption id="attachment_254295" align="aligncenter" width="264" caption="Duane Allman,1971 (Wikipedia)"][/caption] Nikmati saja permainan jari keriting Duane pada Gibson Les Paul gitarnya di lagu Statesboro Blues (1970) berikut ini. Sayangnya Duane, si jenius ini  tewas dalam kecelakan sepeda motor, Oktober 1971. * Chicken Shack Grup musik asal Inggris ini musiknya juga kental berbau blues. Dimotori oleh Stan Webb (gitar, vokal), kelompok ini juga ngetop karena peran sang vokalis utamanya yang cantik,  Christine Perfect. [caption id="attachment_254296" align="aligncenter" width="327" caption="Chicken Shack,1968 (fleetwoodmack.net)"]

13736073291713234153
13736073291713234153
[/caption] Salah satu hits-nya yang meledak bahkan sampai sekarang masih sering terdengar adalah lagu I'd Rather Go Blind. Lagu yang sebenarnya bukan ciptaan mereka dan bukan pula mereka yang me-rilisnya pertama kali. Tapi lagu versi Chicken Shack inilah yang melanda dunia, dan membuat Christine Perfect dianugerahi gelar Best Performer tahun 1969 oleh majalah Melody Maker, majalah musik bergengsi saat itu.  Lagu ini  yang kemudian banyak dinyanyikan ulang, antara lain oleh Rod Stewart. _________________________________________ Udahan ah, cuma postingan pengantar buat yang nonton Jakarta International Blues Festival, hari ini 17 Desember 2011 Penutupnya mungkin lagu dari sang Dewi Mabok, Janis Joplin, lagu favorit saya  Summmmeeeeeeeer time, time, time ......

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun