Mohon tunggu...
Kertaning Tyas
Kertaning Tyas Mohon Tunggu... Human Resources - Pendiri Lingkar Sosial Indonesia

Panggil saja Ken. Penggerak inklusi di Jawa Timur.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hardiknas: Bagaimana Etika Berinteraksi dengan Difabel?

2 Mei 2021   21:57 Diperbarui: 2 Mei 2021   22:07 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berinteraksi dengan Difabel/dokpri

Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS) mengadakan Sarasehan Etika Berinteraksi dengan Penyandang Disabilitas. Acara bertepatan dengan momen Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), sebagai bentuk seruan kepada lembaga-lembaga pendidikan khususnya dan masyarakat luas pada umumnya dan lintas sektor agar terlibat aktif dalam gerakan inklusi.

Latar belakang sarasehan ini adalah pengetahuan masyarakat luas maupun warga  penyandang disabilitas  atau difabel tentang disabilitas masih minim. UU RI Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Penyadang Disabilitas masih belum banyak dipahami masyarakat.

Salah satu contohnya terkait dengan tema sarasehan adalah dilanggarnya hak-hak difabel dalam berinteraksi dan besosialisasi secara luas. Misal ketika dengan tiba-tiba seseorang tanpa izin mendorong kursi roda, sementara si penggunanya belum  memberikan izin.

Contoh lainnya ketika tanpa konfirmasi digandeng oleh orang yang bisa melihat, juga orang-orang yang berbicara keras-keras kepada Tuli. Kasus lainnya misal tindakan kekerasan kepada anak dengan disabilitas intelektual sebab dianggap gagal paham, hingga kasus penghilangan hak pilih disabilitas mental dalam pemilu.

Hal- hal di atas tak hanya melanggar sopan santun, bisa menyinggung perasaan, menyepelekan harga diri, juga membahayakan jiwa penyandang disabilitas, seperti kaget, kesakitan, hingga kerusakan organ tubuh karena gerakan yang tidak tepat.

Sarasehan bertajuk Etika Berinteraksi dengan Penyandang Disabilitas tersebut dilaksanakan pada hari Senin, 3 Mei 2021 di Bengkel Produksi (Bengpro) Malang. Pertemuan ini merupakan salah satu gagasan LINKSOS di tahun 2021 ini untuk menyebarluaskan materi kesadaran disabilitas kepada sektor-sektor utamanya yang telah menjalin kemitraan dengan organisasi difabel penggerak inklusi ini.

Muatan acara sarasehan, LINKSOS menggalang masukan langsung kepada difabel tentang anjuran-anjuran dan batasan-batasan dalam melakukan interaksi sosial antara difabel dan warga masyarajat luas. Masukan tersebut kemudian disusun sebagai dokumen yang menjadi dasar LINKSOS melakukan sosialisasi kesadaran inklusi disabilitas.

Materi kesadaran yang dimaksud meliputi pengetahuan tentang ragam disabilitas, etika berinteraksi dengan penyandang disabilitas, serta praktik dasar bahasa isyarat.

Secara teori maupun pengalaman LINKSOS tentang kesadaran inklusi disabilitas khususnya soal etika berinteraksi dengan penyandang disabilitas telah ada. Meski demikian sarasehan dilakukan sebagai bentuk pelibatan difabel dalam kegiatan sosialisasi.

Lintas sektor yang menjadi sasaran sosialisasi LINKSOS kedepan utamanya yang telah mejalin kemitraan dengan LINKSOS diantaranya beberapa perguruan tinggi, puskesmas dan rumah sakit jiwa, serta lintas komunitas sosial. Komunitas difabel yang berdiri sejak tahun 2014 ini juga bermitra dengan beberapa dinas atau organisasi perangkat daerah (OPD).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun