Meskipun, sampai hari ini saya nggak pernah mendaki dengan partner yang sama. Ini bukan karena teman saya busuk trus saya tidak mau mendaki bersama lagi, tapi kok ndilalah memang belum ketemu momentnya saja. Saya sangat terbuka kok dengan perubahan orang. Jadi, bukan mentang-mentang saya tahu busuknya kemudian saya tidak mau mendaki dengannya lagi ya.Â
Terlepas dari itu, Partner dalam mendaki bagi saya sangat penting. Lagian saya juga masih amatir, yang tidak dinaungi oleh komunitas alam apapun, dan masih perlu belajar banyak lagi.Â
Naik gunung bukan prioritas saya, tapi saat saya jenuh selalu ada keinginan untuknya. Saya sangat enjoy and chill saat di gunung. Tapi ya begitu, harus ada waktu, spend money, dan partner. Jika satu saja diantara ketiga hal tersebut absen, maka niat saya dalam mendaki otomatis gugur.Â
Gunung selalu menstimulasi saya untuk belajar berbagai hal. Banyaknya hal yang saya dapat dari gunung, sebanding dengan yang hilang. Begitulah cara kerja semesta, selalu ada harga yang harus dibayar untuk sesuatu.
Ini hanya pengalaman personal. Bisa relate dengan anda, bisa enggak.
Salam hangat.