Mohon tunggu...
Jatmika AjiSantika
Jatmika AjiSantika Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis

Serius banget orangnya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kenapa Orang dengan Personality Disorder Dapat Jadi Pemimpin?

13 Juli 2023   18:30 Diperbarui: 13 Juli 2023   22:11 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kebijakan ini Rakyatnya diperas untuk membangun industri dan hanya diberi  sedikit makanan. Kebijakan ini mengakibatkan kelaparan dan persebaran penyakit kolera. 

Dalam satu tahun tercatat kematian sebanyak 22 juta karena kelaparan yang disebabkan kebijakan ini (Great Leap Forward). Mao mempertanyakan peran dokter "bagaimana bisa banyak orang mati karena penyakit yang disebabkan wabah kelaparan" dia juga mengatakan "apakah kalian tidak merawat mereka". Dia tidak sadar bahwa penyebab dari kematian rakyat bukanlah tenaga medis melainkan kebijakan tangan besinya. 

Kebijakan ini berlangsung selama 4 tahun dan membunuh rakyatnya  total hingga 38 juta. Melihat ini Mao hanya berkomentar "orang mati itu harus disambut dengan suka cita, karena jika mereka terus hidup, bumi tidak akan sanggup menampung mereka, semakin banyak orang mati semakin bagus karena manusia mati bisa membuat tanah bumi subur". 

Selain itu terdapat kebijakan Mao lainnya yang menyengsarakan rakyatnya, kebijakan ini disebut sebagai Revolusi Kebudayaan. Warga dikirim untuk bekerja paksa mengolah tanah dengan sedikit perbekalan makanan, terdapat foto yang dilampirkan oleh Jung Chang yang memperlihatkan warga sedang mengolah lahan dengan nomor punggung sebagai tanda pengenal mereka. 

Kenapa orang sakit jiwa dapat jadi pemimpin?

Kemunculan Hitler, Stalin, Mao Zedong,  membuat saya mengeluarkan beberapa pertanyaan.  Mengapa ada manusia sekejam itu ? mengapa manusia sekejam itu dapat jadi pemimpin?  mengapa banyak manusia patuh dan tidak berkutik dihadapan satu orang ? 


Seperti yang kita ketahui tokoh tersebut tidak bekerja sendiri, ia dibantu oleh instrumen politik untuk mencapai tujuannya, dengan kata lain banyak orang terlibat agar setiap instruksinya berjalan sesuai dengan yang diinginkan, meski mengetahui bahwa itu tindakan yang salah, anehnya para bawahan tersebut tidak melakukan protes sedikitpun. 

Pertanyaan-pertanyaan tersebut saya dapatkan jawabannya setelah membaca buku Erich Fromm berjudul Perang dalam diri manusia

Erich Fromm membagi tipe manusia ke dalam dua jenis, berhasrat seperti serigala yang selalu ingin  menerkam sesama kawannya. Namun kebanyakan manusia memiliki watak bagaikan domba, tunduk dan patuh pada segala perintah. 

Itulah yang terjadi jika manusia berhasrat serigala menduduki kursi kekuasaan dan memimpin suatu masyarakat, ia mengubah manusia yang banyak tersebut menjadi mesin pembunuh yang menjalankan segala perintah “serigala ingin membunuh, domba ingin patuh. 

Maka serigala menyuruh domba untuk membunuh, menghabisi dan domba melakukannya bukan karena menyukai perbuatan mereka tetapi karena ingin patuh” para pembunuh harus membuat cerita palsu bahwa apa yang mereka perbuat ditujukan agar melindungi diri dari musuh. Hitler mempropagandakan Yahudi sebagai ancaman bagi bangsa Jerman. Mao, Stalin, Pol Pot menggembar gemborkan kapitalisme adalah musuh dan penyebab kemelaratan masyarakat di negeri mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun