Mohon tunggu...
Jati Kumoro
Jati Kumoro Mohon Tunggu... Wiraswasta - nulis di podjok pawon

suka nulis sejarah, kebudayaan, cerpen dan humor

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Mengapa Prabowo Tak Jadi Memulangkan Rizieq Shihab?

29 Juli 2019   10:05 Diperbarui: 29 Juli 2019   10:22 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: majalahayah.com

Hingga saat ini teka-teki kepulangan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab (HRS) masih belum terpecahkan. Ada alasan apakah sebenarnya yang terjadi. Versi pemerintah adalah karena masalah 'overstay'. 

Sedangkan versi gerbong Rizieq (FPI, GNPF dan PA 212) mengatakan karena Imam Besar mereka sengaja dihalang-halangi oleh ' rejim pemerintah' supaya tidak bisa pulang ke tanah air. Mana yang benar...wallahualam.

Prabowo, sebagai orang yang dulu diharapkan utuk menjemput dan membawa pulang Rizieq hingga sekarang pun juga tidak mengeluarkan statemen apa-apa. Padahal dulu saat mau nyapres dan kampanye begitu 'mesrah' hubungan keduanya. 

Sampai-sampai Prabowo 'direwangi' dan menyempatkan diri 'sowan' HRS ke tanah suci segala. Ngajak Amien Rais lagi. Ditambah dengan janji-janji yang muluk jika nanti Prabowo bisa menang pilpres 2019, HRS bakal dijemput sendiri.

Tapi hingga kini, karena Pabowo kalah pilpres, rupanya persoalan itu juga ikut terkubur bersama kekalahan Prabowo. Diluar itu, dalam pandangan saya ada sebab lain yang juga membuat Prabowo tidak jadi membawa HRS ke tanah air.

Pertama, HRS sendiri memang tidak mau pulang karena sudah betah tinggal di Arab Saudi dan tidak percaya bahwa Prabowo, apalagi sama Amien Rais,  bakal bisa membantunya dalam urusannya dengan persoalan hukum yang membelitnya di tanah air. 

Bukti bahwa HRS memang 'krasan' tinggal di tanah leluhurnya ini yaitu dengan mengadakan acara kawinan putrinya disana yang dilaksanakan belum lama ini.

Kedua, Prabowo ini , apalagi Amien Rais, sebenarnya 'trauma dan 'takut' akan kepopuleran HRS. Bukan tanpa alasan mengapa bisa demikian. Ingat bahwa saat itu PA 212 menyatakan bahwa kandidat utama capres mereka adalah HRS. 

Prabowo hanya sebagai pilihan opsional semata. Artinya jika HRS berhalangan dan tidak bisa maju, maka Prabowo lah yang dijadikan capres mereka.

Hal ini tentu disadari oleh Prabowo karena blio pernah mengalami hal yang tak mengenakan saat membawa Jokowi dari solo ke Jakarta. Akhirnya apa? Jokowi menekuk Prabowo dua kali di pilpres. Tentu saja hal ini tak ingin dialami lagi oleh Prabowo.

Bagi Prabowo yang penting adalah suara umat HRS. Soal HRS nya sih biarkan saja tetap berada di luar Indonesia. Itulah politik. Siapa yang nunggang dan siapa yang ditunggangi tak jadi soal. Yang penting tujuannya tercapai. Meski hasilnya sama-sama 'blong'...hehehe!

podjok pawon. Juli 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun