Mohon tunggu...
Jason Putra
Jason Putra Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa UAJY

Mahasiswa UAJY 19 Ilkom

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Semua Orang Ditato? Kebudayaan Menato Suku Kalinga di Filipina

13 Oktober 2020   10:27 Diperbarui: 13 Oktober 2020   10:42 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di Filipina ada satu suku unik bernama Suku Kalinga,  suku tersebut bermukim di wilayah Pegunungan Cordillera di Provinsi Kalinga, Luzon. Suku ini memiliki kebudayaan yang dianggap tidak wajar, yaitu mentato seluruh bangian tubuh mereka. yang dimana budaya mentato seluruh tubuh ini memiliki sebuah arti bagi suku ini, yaitu bagi wanita tatto diartikan sebagai perhiasan, pertanda bahwa sudah siap untuk menikah dan simbol kecantikan sedangkan untuk laki-laki tatto sendiri di simbolkan sebagai kejantanan dan kebanggaan semakin banyak tatto di tubuh mereka semakin tinggi pula status pria di Suku Kalinga. 

Kebudayaan ini ternyata sudah dilaksanakan selama 1000 tahun yang dimana sampai sekarang masih terjaga dan terus di turunkan. Masyarakat di sana diwajibkan menato hampir sekujur tubuhnya. Mereka biasanya menato tubuhnya ketika sudah beranjak dewasa sebagai tanda kematangan. Setiap tato yang dibuat selalu memiliki arti tersendiri. Bagi para wanita, tato merupakan perhiasan. Biasanya para wanita menato bagian lengannya dengan motif garis-garis dan juga di lehernya dengan bentuk kalung. 

Lalu saya akan menganalisis kebudayaan ini dengan klasifikasi oleh Hofstede yaitu Individualisme dan Feminin & Maskulin. Pertama saya akan membahasnya memakai klasifikasi Indovidualisme, yang dimana arti dari Individualisme dalam klasifikasi oleh Hofstede yaitu hak dan kewajiban pribadi, privasi, pendapat pribadi, kebebasan yang dilakukan oleh sebuah suku maupun negara. 

Dikarenakan budaya ini hanya dilakukan di Filipina khususnya dilakukan oleh Suku Kalinga dan juga kebudayaan ini tidak merugikan orang lian dan juga dilakukan atas kehendak pribadi tanpa ada paksaan, juga kebudayaan ini dianggap sangat pribadi karna setiap unsur atau simbol yang terdapat dalam sebuah tatto memunculkan arti yang berbeda beda yang mungkin hanya bisa diterjemahkan sendiri oleh orang tersebut juga bersifat personal.

Yang kedua adalah Feminin & Maskulin yaitu kedudukan pria yang mendominasi juga sebaliknya. dimana yang telah saya tulis diatas di sebutkan bahwa tatto sendiri memiliki arti tersendiri bagi orang ynag ditatto atau menjalankan kebudayaan ini seperti pria di tatto menandakan kejantanan dan kebanggaan juga semakin banyak tatto yang ada semakin tinggi juga otoritasnya. 

Begitupun juga sebagai wanita tatto ini menandakan bahwa mereka sudah siap untuk menikah dan juga mensimbolkan perhiasan semakin banyak tatto yang ada di tubuh juga mensimbolkan keindahan jadi di kebudayaan ini jika seorang wanita tidak memiliki tatto tidak akan di nikahi ini juga menandakan otoritas sebagai wanita di dalam suku ini. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun