Mohon tunggu...
Travel Story Pilihan

Venetië van Java

30 September 2016   22:04 Diperbarui: 30 September 2016   22:12 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Taukah kamu, apa nama ibukota provinsi Jawa Tengah ? Ya, itulah Kota Semarang yang biasa dijuluki Kota Lumpia / Kota Atlas / Venetië van Java. Kota yang terkenal akan peninggalan budaya zaman perjuangan kemerdekaan yang masih terawat hingga saat ini telah menjadi salah satu kota tujuan untuk pariwisata, baik kuliner maupun pendidikan sejarah. Menurut sejarah, Semarang berawal kurang lebih pada abad ke-6 M yang awalnya bernama Bergota yang merupakan wilayah pesisir dari Kerajaan Mataram Kuno. 

Seiring berjalannya zaman, Kerajaan Mataram Kuno pun hancur dan digantikan oleh kependudukan Kolonial Belanda. Kota Semarang yang dahulu sebagian wilayahnya digenangi air, karena adanya rawa. Rawa-rawa tersebut lama-lama dikeringkan sehingga dapat dipakai untuk konstruksi bangunan, terutama bangunan Belanda. Salah satunya yang sangat amat terkenal akan bau mistisnya, yaitu Lawang Sewu.

Lawang Sewu dibangun pada tahun 1904, yang desain bangunannya dibuat oleh seorang arsitek Belanda, bernama Prof. Jacob F. Klinkhamer (TH Delft) dan B.J. Quendag. Pada masanya, Lawang Sewu digunakan sebagai kantor administrasi dan perkereta-apian. Namun gedung ini menjadi angker setelah digunakan tentara Imperial Jepang untuk menahan dan mengeksekusi tahanan perang. 

Walau hingga saat ini bekas secara visual telah dibersihkan, namun terkadang masih ada semacam aroma dari ruang bawah tanah yang berhasil membuat bulu kuduk para turis berdiri. Namun apa boleh dikata, namanya orang Indonesia, cinta akan hal mistis. Kian hari, objek wisata Lawang Sewu semakin ramai dikunjungi. Biasanya pengunjung menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk mengelilingi bangunan ini, karena bangunan ini sangat luas.

Setelah keluar dari Lawang Sewu, biasanya jadi lapar. Nah, tak jauh dari Lawang Sewu, yaitu berjalan ke arah Simpang Lima, ada jajaran toko penjual bandeng presto dan lumpia. Karena telah menjadi kuliner khas, tak heran hampir tiap harinya ramai terisi oleh turis, walau ramai, para turis rela mengantri lama untuk kedua macam makanan khas ini. 

Namun jika ingin lumpia yang benar-benar khas, ada kok, yaitu Lumpia Gang Lombok. Penjualnya adalah sekeluarga Tionghoa yang telah bekerja turun temurun, walau harus parkir berjejeran dengan sungai/selokan, namun selalu terisi pengunjung. Saking khasnya kedua kuliner ini, bisa dikata belum sampai Semarang rasanya bila belum mencicipi lumpia dan bandeng prestonya yang khas banget. Mulai dari aromanya yang wuih menggoda, sampai rasanya yang mak nyusss !

Setelah selesai makan, biasanya ibu-ibu ingin shopping, dan hal itu tak mungkin terlewat. Kalau begitu, mari ke Pasar Johar aja ! Pasar Johar merupakan sebuah pasar tradisional yang telah berdiri lebih dari 1 abad yang lalu. Hampir semua barang ada didalamnya, mulai dari bahan makanan, tekstil, cenderamata, jajanan, dll. Jika ingin belanja, mungkin Pasar Johar adalah sarana yang tepat. Selain objek-objek wisata, Semarang punya berbagai perayaan-perayaan yang unik, misal Dugderan, Semarang Expo, Semarang Great Sale, Semarang Fashion Festival, Semarang Fashion On The Street, Festival Kota Lama Semarang, Jateng Fair, dan masih banyak lagi.

Tak hanya itu, Semarang sering menjadi lokasi pertunjukan/konser berbagai artis dalam maupun luar negeri. Tak hanya itu, Semarang juga menawarkan berbagai lokasi nongkrong maupun romantic dinner yang sungguh-sungguh menjanjikan, pemandangan kota Semarang yang sangat-sangat indah terutama di malam hari selalu membuat makan malam dengan gebetan/pacar menjadi sangat istimewa. Semua keistimewaan tersebut menjadikan kota Semarang sebagai Kota Metropolis terpadat ke 4 setelah Jakarta. Masih penasaran nih ? Ayo langsung aja datang ke kota Semarang !!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun