Nama Dosen Pengampu Mata Kuliah : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak
Nama Mahasiswa :Jasmine Fadhilah Rizal
Nim : 4319110099
Kampus : Universitas Mercu Buana
Bisnis atau Usaha bisnis saat ini bukan hal lain untuk daerah setempat dan umumnya tidak salah menilai. Kompleksitas, persaingan, perubahan, dan ketidakpastian semakin mempengaruhi bisnis di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa bisnis di Indonesia sangat berkembang dan menciptakan persaingan yang tajam antar organisasi, memaksa organisasi untuk lebih fokus pada iklim umum.
Bisnis atau kewirausahaan adalah organisasi yang menjual barang atau jasa untuk mendapatkan keuntungan dalam ekonomi kapitalis, sebagian besar bisnis dimiliki oleh pihak swasta. Bisnis diciptakan atau dibentuk untuk menghasilkan uang dan membuat pemiliknya lebih kaya. Kewirausahaan sosial juga dapat muncul dari bisnis atau kewirausahaan.
Istilah "kewirausahaan sosial", yang mengacu pada komunitas, dan "kewirausahaan", yang mengacu pada bisnis, digabungkan untuk membentuk "kewirausahaan sosial". Sesuai (Susantiningrum et al., 2020) merangkum makna Bisnis Sosial secara lebih mendalam, khususnya sebagai produksi nilai sosial yang dibentuk dengan bekerja sama dengan orang lain atau asosiasi daerah lokal yang terdapat dalam pembangunan sosial yang pada umumnya menunjukkan tindakan keuangan.
Peluang dan ancaman yang dihadapi bisnis sangat besar di era Industri 4.0 yang mengalami ekspansi pesat. Rencana tindakan dan promosi memainkan peran penting dalam mengatur strategi bisnis, rencana tindakan adalah pemahaman organisasi untuk membuat, menyampaikan dan memberikan kendali atas nilai dalam organisasi dan bagaimana uang dapat diproduksi di dalamnya singkatnya rencana tindakan adalah sarana yang mengatur diselesaikan. lari untuk uang. Menurut  Harfandi & Sonita, (2020), pemasaran itu sendiri adalah logika dimana unit bisnis dapat memenuhi tujuan pasar, yang artinya produk dapat memuaskan kebutuhan pelanggan.
Analisis Business Model Canvas (BMC) atau SWOT, sebaliknya, dapat secara bersamaan memaksimalkan kekuatan dan peluang serta meminimalkan kelemahan dan ancaman dari faktor internal dan eksternal, sehingga nantinya dapat memberikan strategi yang tepat untuk mengembangkan dan memperluas pasar (Destyantara, 2022) selain memberikan panduan bagi perusahaan agar lebih fokus. Analisis Business Model Canvas (BMC) atau SWOT dapat digunakan sebagai pembanding pemikiran dari berbagai sudut pandang, baik dari sisi kekuatan dan kelemahan maupun peluang dan ancaman.
Metode Business Model Canvas digunakan untuk memeriksa elemen fundamental atau aspek bisnis dari bisnis untuk menentukan apakah sudah terpenuhi atau masih perlu perbaikan, sedangkan SWOT digunakan. Kendala yang ada pada UMKM adalah ide fundamental atau elemen dasar ide bisnis dalam pengoperasian bisnis yang relatif baru ini. Dari kedua analisis tersebut dapat ditentukan strategi bisnis yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dengan menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman faktor internal dan eksternal UMKM.