Mohon tunggu...
Jasmine Amira
Jasmine Amira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa Bahasa dan Sastra Inggris, Universitas Airlangga.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mempertahankan Budaya Sendiri sebagai Mahasiswa Sastra Bahasa Asing

28 Juni 2022   02:20 Diperbarui: 28 Juni 2022   02:23 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam perjalanan semester 1 saya sebagai mahasiswa, mata kuliah seperti Bahasa Indonesia, Pendidikan Kewarganegaraan, dan Pancasila masih diwajibkan bagi para mahasiswa. Saya rasa hal ini tentunya sangat bermanfaat tidak hanya bagi mahasiswa sastra asing, tetapi untuk seluruh mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan apapun itu. 

Karena menanamkan rasa cinta tanah air tidak memiliki batasan dalam hal apapun itu. Hal ini merupakan salah satu faktor yang saya rasa merupakan hal preventif dalam pudarnya bahasa nasional kebangsaan. 

Lalu bagaimana tindakan preventif yang dapat kita lakukan sebagai seorang mahasiswa sastra asing? Yang utama adalah adanya kesadaran dalam diri sendiri. Lahir dan besar di tanah air, seharusnya kita memiliki rasa cinta yang besar terhadap tempat dimana kita tumbuh dan berkembang. 

Kesadaran pun harus diterapkan secara nyata, dimana kita selalu menyadari dengan siapa kita sedang berbicara, pada waktu apa, dan dimana. Apabila sekiranya menggunakan bahasa asing pada saat itu tidak dibutuhkan, maka gunakanlah bahasa Indonesia secara baik dan benar, tanpa merubah apa yang telah ditetapkan dengan alasan agar terlihat keren.

 Hal lain yang bisa kita lakukan tidak hanya mengarah pada generasi muda saja. Tetapi juga para orang tua maupun calon orang tua. Dimana saya banyak menemukan orang tua yang sangat menginginkan anaknya untuk fasih dalam berbahasa Inggris hingga sampai-sampai anaknya bahkan tidak bisa berbahasa Indonesia. 

Perlu diingat bahwa tumbuh kembang pada masa anak-anak adalah waktu terpenting dalam hidup seseorang. Apa yang diajarkan maka itu yang akan menjadi sebuah cerminan untuk mereka. Oleh karena itu sebaiknya tidak hanya generasi muda saja yang melakukan perubahan untuk tetap melestarikan keragaman bahasa Indonesia, tetapi juga generasi-generasi sebelumnya yang menjadi cerminan bagi penerus bangsa. 

"Kuasai bahasa asing, utamakan bahasa Indonesia dan lestarikan bahasa daerah".  

         

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun