Di ruang tamu terdapat satu set kursi meubel berwarna merah marum. Kursi ini tersusun mengitari ruang tamu. Ada 3 dengan dua bagian kursi lebih panjang dari satu kursi lainnya. Kursi ini dilengkapi dengan sebuah meja kaca yang cukup sederhana. Biar lebih terkesan elegan, kami menyertakan kursi dengan lima buah bantal dengan warna yang sama.
Setelah ruang tamu terdapat ruang utama. Ruang ini digunakan untuk berbagai aktivitas. Ruang ini sering kami gunakan sebagai ruang berkumpul. Ruangan ini juga kami manfaatkan untuk tempat salat berjamaah. Untuk menonton televisi kami cukup dengan menggelar ambal di ruangan tersebut.
Untuk menambah kehangatan, kami meletakkan dua buah televisi di sisi timur. Televisi yang berwarna hitam berukuran 21 inci dan yang perak berukuran 14 inci. Kedua televisi itu kami letakkan di atas sebuah rak lemari yang sekaligus saya manfaatkan sebagai rak buku. Di sebelah selatan terdapat sebuah lemari kaca setinggi hampir dua meter. Di dalamnya terpajang foto-foto kenangan, trofi, piala, piagam penghargaan, serta beberapa peralatan rumah tangga milik sang istri. Anak-anak saya juga meletakkan beberapa mainan pada bagian terbawah. Boneka dan mobil-mobilan mendominasi mainan mereka.
Meja kerja saya menambah sempitnya ruang tersebut. Saya meletakkan meja kerja berhadapan dengan televisi. Di atasnya terdapat satu unit komputer pribadi, mesin cetak, speker, buku-buku, serta serakan kertas bekas yang masih bisa terpakai. Di bawahnya saya manfaatkan untuk menyimpan berkas-berkas penting yang tersusun dalam 3 map plastik.
Kamar tidur anak perempuan saya berdampingan dengan ruang utama dan raung tamu. Kamar itu terletak di sebelah barat ruang tamu dan sebelah selatan ruang utama. Di dalamnya, kami meletakkan satu buah tempat tiduk berwarna krem dan dua buah lemari baju yang berderetan. Lemari berbahan plastik bergambar doraemon dan astroboy. Untuk menambah keindahan, kamar tersebut kami warnai dengan cat berwarna hijau muda. Di salah satu bagian dinding tergantung satu jam dinding berwarna hijau tua bergambar kartun.
Di sebelah utara ruang utama adalah ruang makan. Di sana terdapat meja makan yang agak sedikit panjang. Meja berbahan kayu jati ini berwarna coklat dan dilapisi dengan kaca tebal. Meja makan ini dikelilingi lima kursi kayu. Di atas meja makan terdapat beberapa wadah yang berisi bahan makanan.
Kamar tidur saya berada di samping ruang makan. Kamar berukuran Sembilan meter persegi ini dicat berwarna merah muda. Kamar tidur saya terletak di sebelah barat atau ke arah kiri dari ruang makan. Ada satu buah lemari pakaian yang terdapat dalam kamar tersebut.
Ke sebelah timut atau ke arah kanan dari ruang makan, kita akan masuk ke dalam kamar mandi dan kamar tidur anak laki-laki saya. Pintu kamar mandi dan kamar tidurnya saling berhadapan. Dalam kamar itu terdapat tempat tidur sederhana berwarna merah marum. Untuk menunjukkan rasa kelakiannya, anak saya sering meminta untuk dipasangkan seprai bergambar klub-klub sepak bola. Selain tempat tidur, di dalam kamar juga terdapat dua lemari pakaian yang terbuat dari kayu.
Di depannya, terdapat kamar mandi berukuran tiga meter persegi yang dilengkapi dengan satu bak mandi. Kamar mandi ini bernuansa hijau. Lantai dan dindingnya dilapisi keramik berwarna hijau bermotifkan bunga. Saya pun mengecat sebagian dinding dengan cat berwarna kuning kehijau-hijauan.
Dapurnya ada dimana? Mengingat rumah kami yang begitu sempit. Kami membangun bagian belakang rumah menjadi dapur terbuka. Bagian belakang rumah kami pasang atap tambahan dengan tidak berdinding untuk dijadikan tempat masak. Di belakang itu juga kami manfaatkan sebagai tempat mencuci, menjemur pakaian, dan memparkir sepeda motor.
Di bagian barat rumah terdapat garasi mobil. Ruangan garasi mobil ini terletak tegak lurus dengan kamar tidur saya. Ruang garasi ini berukuran lebih luas dibandingkan ruangan lainnya. Ruangan garasi mobil saya berukuran lebar empat meter dan panjang enam meter. Di dalam garasi ini kami memarkirkan mobil dan sepeda motor pada siang hari.
