Mohon tunggu...
Angel Sang Pemenang
Angel Sang Pemenang Mohon Tunggu... -

demokrasi telah mati

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Ahmad Dhani Dipenjara, Sentimen Penista Agama Kembali Membuncah?

30 Januari 2019   17:44 Diperbarui: 31 Januari 2019   11:18 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto diambil dari tribunnews

Penahanan Musisi Dewa 19, Ahmad Dhani sudah terasa mengusik nalar sehat mengenai kebebasan berpendapat. Kita seperti kembali ke jaman sebelum reformasi, bahkan lebih buruk lagi. Hanya karena mengungkapkan kekesalan pada penista agama dianggap sebagai pidana. 

Penista agama yang disebut dalam hal ini tentu saja mengacu pada "perbuatannya" bukan identitas orang per orang. Secara hukum, penista agamapun memang pelanggar hukum, setidaknya hal itu sudah ditetapkan pengadilan dan bersifat final.

Ini adalah hasil keputusan pengadilan yang paling banyak menuai pro kontra. Dari layar televisi sampai warung kopi ramai membicarakan vonis pada Ahmad Dhani.

Di media sosial kita bisa mulai melihat sentimen terhadap penista agam mulai membuncah kembali. Dari komentar komentar terhadap foto Ahmad Dhani di lapas Cipinang, sampai membandingkan dengan kasus serupa di pihak sebelah. Terlihat ada rasa ketidak puasan yang sangat kuat dari para nitizen, politisi, sampai emak - emak. 

Ujung - ujungnya semua mata sekarang mengarah pada siapa penuntutnya. Menurut merdeka dot com, Jack Lapian adalah sosok yang memperkarakan Ahmad Dhani atas twitnya (sumber: https://www.merdeka.com/peristiwa/sidang-uajaran-kebencian-ahmad-dhani-jack-lapian-disemprot-hakim.html). Jack Lapian adalah pendiri BTP Network. Komentar komentar di media sosial saat ini mulai mengarah pada sosok BTP.

Sepertinya nikah politis yang akan berlangsung tidak akan memulihkan luka yang sudah terlalu dalam.

foto diambil dari tribunnews
foto diambil dari tribunnews
Pasangan 01, Mendapat Efek Negatif Secara Signifikan

Opini publik tidak dapat dibendung. Dengan logika paling sederhana dan mudahpun publik akan menilai ini hanya soal balas dendam. Luka lama kembali terkoyak. Bahkan saat ini sentimen itu menjadi makin kuat karena merupakan akumulasi dari kekecewaan yang bertumpuk - tumpuk.

Sekarang kekalahan 01 sudah semakin nyata terlihat. Mereka menang secara instrumen kekuasaan, tetapi gagal mengobati luka rakyatnya.

Pesan moralnya: Jangan Adigang Adigung Adiguno. 

Ok supaya suasana tidak terlalu tegang, kita nikmati dulu lagu karya dari Ahmad Dhani Prasetyo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun