Mohon tunggu...
Abdul Karim
Abdul Karim Mohon Tunggu... Relawan - Pegiat Sosial

Kebenaran dan kedamaian adalah dua hati yang terpaut pada simpul kebebasan. Untuk tegakan kebenaran kadang harus korbankan kedamaian, untuk memelihara kedamaian kadang harus mengekang kebabasan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Saya Pertimbangkan Milih Dia, karena Visinya Jelas

25 Mei 2014   19:02 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:07 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Persoalan utama bangsa ini adalah ketergantungannya yang sangat tinggi kepada kekuatan luar. Pemerintah dan rakyat Indonesia saat ini terjerembab pada jurang adiksi yang sangat dalam. Tanpa Singapure kita tak bisa hidup, tanpa china kita tak bisa hidup, tanpa Korea, tanpa Jepang, tanpa Thailand, tanpa Amerika, Eropah, bahkan tanpa Arab Saudi, kita tak bisa memberi makan dengan layak kepada rakyat.Negara-Negara yang saya sebutkan itulah tempat antara lain bangsa ini menggantungkan hidupnya. Padahal semua ada disini. Neger ini sangat kaya dan sangat dapat membuat rakyatnya sejahtera. Sekali lagi saya tegaskan semua ada disini. Mulai bahan membuat nuklir sampai cabe rawit kita punya. Tetapi ironisnya dari hulu ke hilir, dari ujung ke ujung kita menggantungkan diri dengan pihak asing.Sebutkan saja yang besar-besar, seperti PERTAMINA, tak bisa mengendalikan harga minyaknya. Bukit emas di Timiki dikeruk dan dibawa ke luar negeri, ikan-ikan di sepanjang samudera Indonesia dicuri nelayan asing, tak mampu kita amankan. Tanah-Tanah perkebunan yang luas tak mampu kita tanami buah-buahan dan padi dengan baik. Pantai yang sangat panjang tak mampu menjadi pabrik garam. Frekwensi radio tak mampu kita kelola, sehingga pihak asing sewenang-wenang memakainya. Industri film tak mampu kita lindungi. Penduduk kita yang sangat besar gagal kita jadikan pasar atas produk dalam negeri.keadaan itu, memaksa kita harus mengimpor mulai garam, ikan, bawang, cabe rawit dan lain-lain. satu satunya yang dapat kita eksport hanya tenaga kerja, itupun banyak yang gagal kita lindungi karena sering sekali mereka pulang tinggal nama, diperkosa atau dibunuh.Lalu ada partay yang punya ambisi menjadikan Indonesia mandiri. Saya sangat tertarik, karena kemandirian akan membuat bangsa ini menjadi tuan rumah di negerinya sendiri. Kita akan cepat sejahtera, kita akan menjadi bangsa yang besar. Karenanya saya pertimbangkan untuk memilih presiden yang punya visi seperti ini, seperti yang dulu diinginkan Bung Karno. BERDIKARI.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun