Warning ini sungguh sangat bijak kita waspadai dalam upaya menemukan apa yang kita inginkan.
Â
Prinsip-prinsip dasar komunikasi (Joseph DeVito) :
Â
Komunikasi adalah paket isyarat,maksudnya setiap stimulus yang ditransmisikan terdapat pesan verbal berupa kata-kata, juga pesan nonverbal berupa bahasa tubuh. Kehilangan salah satu paket ini, dapat membuyarkan ini pesan.
berdimensi isi dan relasi,komunikasi berisi pesan, namun juga menunjukan relasi (anak-ortu, atasan-bawahan, buruh-majikan). Relasi ini sangat penting perannya dalam membentuk format komunikasi. "sehabis meeting ini sebaiknya anda menemui saya di ruangan" Kalimat ini mengandung unsur relasi yang kuat. Sang komunikator ingin menunjukan statusnya dan ada hal serius yang sedang terjadi pada komunikan.
Komunikasi adalah sebuah proses penyesuaian,dalam proses komunikasi, sesama aktor akan saling menyesuaikan untuk mendekati makna/inti pesan. Suara yg nyaring akan direspon dengan nyaring pula, bisikan akan dibalas dengan bisikan pula. Tidak ada dua manusia yang mempunyai sistim kode yang sama.
bersifat dipungtuasi,yaitu saling memberi penguatan. Presenter akan bersemangat kalau partisipannya bersemangat, demikian pula sebaliknya. Partisipan akan ngantuk kalo presenternya membosankan. Kang OZ from Wanadri adalah contoh komunikator yang punctuative.
transaksi simetris dan komplementer.Simetris artinya sejajar, tidak terpengaruh struktur sosial, sedangkan komplementar berarti adanya dominasi vs pelengkap. Perundingan PKB sering mengalami hal ini, dimana pihak Telkom terbawa status jabatan sehingga pihak Sekar dipandang sebagai subordinat karena status band posisinya rerlatif lebih rendah dari Band Posisi pejabat Telkom yang berunding. Pola transaksi komplementer menimbulkan penyakit "inferior complex syndrom".
Transaksional, satu pihak memberi stimulus, kemudian pihak lain mempersepsi stimulus itu, lalu merespon.
Komunikasi tidak bisa diulang.Prinsip ini sangat penting agar kita berhati-hati dalam melontarkan stimulus. Sekali kata-kata meluncur, maka tidak dapat ditarik lagi, laksana anak panah yang lepas dari busurnya. Apabila yang terkena menjadi luka, maka kita hanya bisa berupaya menyembuhkan, walaupun bisa pulih namun tetap akan berbekas. Jadi janganlah sakiti hatinya.