Mohon tunggu...
Jantje Laimeheriwa
Jantje Laimeheriwa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Jantje Laimeheriwa

Jadilah orang yang berempati

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ko'olari Hara'u Simbol Damai, Budaya Lokal Kisar

8 Maret 2021   02:01 Diperbarui: 10 Februari 2022   18:21 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Dokumen Pribadi

Pemahaman Nilai Adat dan Budaya sebagai simbol  di yakini orang Kisar khususnya orang Yawuru tentang Ko'olari Hara'u adalah Jamuan Makan  Persekutuan atau dapat dikatakan Sakramen Adat karena dipahami juga sakral.

Nilai yang terkandung didalamnya sama dengan Sakramen Perjamuan Kudus dari pemahaman Iman Kristiani atau pemahaman orang kristen.

Ko'olari Hara'u dalam pemahaman adat dan budaya orang Yawuru adalah Jamuan Makan Persekutuan untuk  Perdamaian sebuah perselihan.

Jamuan Makan Persekutuan tersebut  alat dan simbol untuk menyatakan pernyataan Perdamaian dalam mengakhiri satu Perselisihan antara dua kelompok, dua marga, dua mata rumah dan seterusnya. 

Sakramen Adat atau Jamuan Makan Persekutuan tersebut dalam bentuk makan bersama mengitari meja panjang secara tertib, rapih dan teratur dengan  makanan dan minuman yang dalam bahasa meher disebut Rahak. 

Dalam ritual Ko'olari Hara'u ini masing-masing pihak yang berselisih saling mengakui, menghormati dan  menerima kesalahan dan kekurangan karena  memang didasari honoli hiyene (sopan santun) hubungan darah. 

Akhir dari Jamuan Makan Persekutuan, biasanya disahkan dan dimetraikan kesepakatan perdamaian tersebut,  ditandai dengan minum sopi dan ciuman perdamaian antara kedua belah pihak yang berselisih atau bertikai.

Perdamaian yang telah terjadi memiliki nilai budaya yang sangat kokoh kuat mengikat karena tidak ada satu pihakpun akan mengingkarinya karena sangat diyakini jika diingkar maka akan terjadi konsekwensi konsekwensi tertentu diluar akal manusia dialami oleh pengingkar. 

Jadi apa yang telah dibuat oleh Leluhur negeri untuk menata kehidupan anak cucu sangat sakral dan memiliki kekuatan tertentu dan itulah niat baik Leluhur negeri yang telah di wariskan.

Tadi disinggung hubungannya jika dilihat dari Iman Kristisni ada Perjamuan Kudus yang  makna hakikinya adalah bahwa lewat meja perjamuan kudus terjadi pengakuan dosa murid atau anak anak Tuhan , karena percaya akan Keselamatan yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus . Pengakuan dosa lewat makan roti dan anggur sebagai lambang darah dan daging Tuhan Yesus yang telah dikorbankan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun