Pada tahun 2009 hingga 2011, konflik perbatasan Thailand dengan Kamboja kembali mencuat dan memanas. 4-6 Februari 2011 adalah klimaks dari segala konflik yang terjadi, di mana mereka merebut perbatasan di kawasan sekitar kuil Prah Vihear seluas 4 x 6 km persegi. Akibat dari peristiwa tersebut, 8 orang tewas dan beberapa orang lainnya terluka (Hermawan, 2018).
Keesokkan harinya, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Marty Natalegawa melaksanakan shuttle diplomacy guna memperoleh keterangan dari pihak ke satu. Menlu Marty akan bertemu Menlu Kamboja Hor Nam Hong di Phnom Penh dan Menlu Thailand Kasit Piromya di Bangkok.Â
Menlu Marty bersama dengan Menlu Kamboja dan Thailand berangkat ke New York untuk memberikan masukan dan pertimbangan tugas ASEAN.Â
Dalam hal ini berkaitan dengan penyelesaian konflik internal di kawasan perbatasan. Walau konflik di kawasan seluas 4 x 6 km persegi masih terasa, tapi langkah ini efektif dengan stabilnya kembali wilayah konflik perbatasan Kamboja dan Thailand. Para tentara yang ada di sana mampu menahan diri untuk tidak bertempur kembali (Hermawan, 2018).
Indonesia menggelar pertemuan informal para Menlu ASEAN atau ASEAN Foreign Minister's Meeting di Jakarta pada 22 Februari 2011. Pada acara tersebut, terdapat agenda tunggal terkait penyelesaian konflik Thailand dengan Kamboja. Sebagai Ketua ASEAN, Indonesia mengadakan pertemuan ini sebagai respons dari hasil sidang Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau DK PBB. Pada sidang sebelumnya, Thailand dan Kamboja diminta bekerja sama dengan ASEAN guna menyelesaikan masalah perbatasan melalui jalan damai (Hermawan, 2018).
Sebagai mediator, Indonesia menjelaskan tiga cara guna menyelesaikan masalah perbatasan Thailand dengan Kamboja di pertemuan informal para Menlu tersebut. Tiga hal tersebut, yaitu (Hermawan, 2018):
- Penegasan kembali komitmen Thailand dengan Kamboja untuk menyelesaikan konflik melalui proses Treaty of Amity and Cooperation (TAC).
- Menstabilkan gencatan senjata baik pihak Kamboja mau pun pihak Thailand.
- Mengadakan kembali forum diplomasi yang sudah terbentuk yaitu Joint Boundary Committee (JBC).
* Indochina adalah kawasan yang berlokasi di sebelah selatan Tiongkok dan Timur India, diapit oleh dua peradaban besar dunia. Oleh karena itu, Â negara-negara di wilayah tersebut memiliki budaya yang kental dengan kebudayaan India dan China. Indochina dalam arti sempit adalah kawasan yang saat ini terdiri dari negara yang pernah dijajah Perancis, yaitu Kamboja, Laos, dan Vietnam. Indochina dalam arti luas adalah negara yang terletak di semenanjung Indochina yang terdiri dari Kamboja, Laos, Vietnam, Thailand, dan Myanmar (Hermawan, 2018).
SUMBER:
1. Hermawan, dkk.2018.Sejarah 3 Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Yudhistira.
2. Wikipedia Ensiklopedia Bebas