1 jam saya merenung, setelah menyaksikan tayangan 'Kick Andy' di Metro TV. Hal yang selama ini sering kita lihat dan dengar dari TV, Radio, dan media lainnya, yaitu orang miskin yang mati karena sakit dan tidak punya biaya berobat. Seperti dalam tayangan Kick Andy 17 Sep 2010 banyak kisah ironis, mengharukan, sekaligus menjadi teguran dan inspirasi badi kita.
Ironis jadinya kalau sakit yang harusnya mudah disembuhkan menghampiri orang miskin. penyakit itu pun menjadi sama mematikan dengan kanker, HIV, dan penyakit berbahaya lainnya. Mengharukan jadinya kalau kehilangan orang yang kita cintai karena ketidakberdayaan menyiapkan dana untuk kesembuhan.
Hal-hal ini menjadi semacam teguran bagi kita (terutama orang kaya). teguran itu berbunyi "Buat apa uang banyak kalau tidak manfaat bagi sesama?" mungkin bagi sebagian orang dibutakan mata hatinya karena uang. tapi kalau saya walau pas-pasan, kalau masih bisa amal pasti saya lakukan (tidak bermaksud memuji diri). Tapi saya bangga dan simpati pada masyarakat yang masih peduli seperti pada kasus "Koin Peduli Bilqis" ternyata kita masih punya mata hati.
Semua ini menginspirasi saya juga mungkin bagi sebagian orang untuk bergerak sukarela dalam bersosial. Sebagai ajakan atau apapun itu. Saya mempunyai keinginan membuat sebuah wadah yang dapat segera merespon permasalahan dana untuk keluarga miskin untuk berobat, juga merupakan pusat penghimpunan informasi dan data pertolongan dana untuk keluarga miskin yang sakti.
Hal ini terpikirkan mengingat belum efektifnya program askes, askeskin, jamkesmas, jamsosnas, dsb. saya katakan belum efektif karena belum semua masyarakat merasakan terutama bagi orang miskin. mungkin teman-teman memiliki ide dan visi yang sama bisa menanggapi baik visi misi maupun teknis. Apabila mendapat respon baik mari kita kerjakan bersama-sama. Salam Peduli!