Hari ini ketika belajar Kebenaran Firman Tuhan, saya tertarik dengan pembahasan diskusi bersama teman teman yang berjudul Kita Perlu Orang Lain dalam Pertumbuhan Rohani. Bisakah seorang benih tumbuh subur sendirian tanpa tanah, air, dan sinar matahari?
Begitu juga dengan kita. Bisakah seorang Kristen bertumbuh dalam iman tanpa orang lain di sekitarnya? Pernahkah kamu merasakan doa seorang sahabat atau nasihat seorang mentor justru menjadi titik balik dalam perjalanan rohanimu? Saya ingin berbagi juga dengan kalian yang sedang membaca jurnal ini.
Ada hal yang perlu kita sadari bahwa Tuhan tidak pernah merancang kita berjalan sendirian. Ia menempatkan kita dalam sebuah keluarga, baik keluarga secara biologis maupun keluarga secara rohani dalam komunitas gereja. Rencana Allah untuk Kebersamaan
Sejak awal, Allah sudah melihat bahwa “tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja” (Kejadian 2:18).
Manusia diciptakan untuk hidup dalam relasi. Bahkan dalam kehidupan iman, kita dipanggil menjadi bagian dari tubuh Kristus (1 Korintus 12:12–27). Tiap anggota tubuh punya fungsi yang berbeda, tapi semuanya penting dan saling melengkapi.
Kita butuh orang lain untuk
- Menguatkan saat kita lemah – teman seiman bisa mendoakan dan menopang kita.
- Menegur dengan kasih – agar kita tidak jatuh dalam dosa atau kesalahan.
- Memberi teladan dan inspirasi – melihat orang lain yang setia bisa mendorong kita makin setia.
- Melayani bersama – iman kita bertumbuh saat kita bekerja sama untuk kemuliaan Tuhan.
Seperti tanaman yang butuh sinar matahari, air, dan tanah subur, kita juga butuh komunitas rohani untuk bertumbuh.
Contoh dari Alkitab
Yesus sendiri memanggil murid-murid-Nya untuk hidup dalam komunitas. Mereka belajar, melayani, dan menghadapi tantangan bersama. Rasul Paulus juga tidak pernah berjalan sendirian; ia punya Barnabas, Silas, dan Timotius yang menjadi rekan seperjalanan dalam pelayanan. Dari mereka, kita belajar bahwa pertumbuhan iman sering terjadi melalui relasi yang sehat dengan orang lain.
⚠️ Bahaya Berjalan Sendirian
Jika kita ingin mengalami pertumbuhan iman yang sehat maka janganlah memilih berjalan sendirian, iman kita bisa mudah goyah. Tanpa dukungan doa, nasihat, dan teguran dalam kasih, kita bisa terjebak pada kesombongan rohani atau merasa putus asa ketika menghadapi cobaan. Ibarat bara api yang terpisah dari perapian, lambat laun bara itu akan padam.
🌿 Berkat Bertumbuh Bersama
Sebaliknya, ketika kita berjalan bersama orang lain dalam Kristus, iman kita dikuatkan. Doa bersama meneguhkan hati (Yakobus 5:16), teguran dalam kasih menolong kita tetap berada di jalur yang benar (Amsal 27:17: “Besi menajamkan besi, manusia menajamkan sesamanya”). Kasih, perhatian, dan dukungan dari saudara seiman menjadi saluran kasih Kristus yang nyata dalam hidup kita.
Iman bukan hanya urusan pribadi dengan Tuhan, tapi juga perjalanan bersama orang lain dalam Kristus.
Sekali lagi mari kita renungkan kembali bahwa pertumbuhan rohani bukanlah perjalanan yang kita jalani sendirian. Tuhan merancang kita untuk saling menopang, saling mendoakan, dan saling membangun. Jadi, mari kita hargai setiap orang yang Tuhan tempatkan dalam hidup kita sebab melalui merekalah kita belajar semakin serupa dengan Kristus.
Mari kita syukuri setiap orang orang yang hadir dalam kehidupan kita baik mereka yang setuju dengan kita maupun mereka yang tidak setuju dengan kita. Semua ada maksud Tuhan.
✨ Refleksi pribadi:
🌻Siapa orang-orang yang Tuhan taruh dalam hidupmu untuk menolong pertumbuhan rohanimu?
r 🌹 Sudahkah kamu juga menjadi berkat bagi mereka?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI