Aku ditanya oleh salah satu juri . “Kenapa kau ikut seleksi ini ?” .
“Aku ingin membantu kedua orangtuaku dan ingin membangun desaku yang tertinggal” jawabku dengan tegas dan penuh keyakinan.
Juru tersebut mengangguk dan Aku agak tertegun melihat ekspresi mereka yang saling berbisik. Tapi sekali lagi Aku meyakinkan diri dan terus bersholawat dalam hati.
Seketika juri itu membalas “Sebenarnya pilihan kami berat melihat nilai saudara yang biasa- biasa saja tapi setelah melihat bahwa Saudara berbakat maka Saudara lolos seleksi dan berhak mendapatkan beasiswa full di UIN Malang.”
Mataku langsung sembab ingin menangis . Tak pernah terpikirkan olehku untuk merantau ke pulau seberang dengan biaya ditanggung. Keinginanku terwujud untuk bisa membantu orangtua.
Sekali lagi aku mendapatkan pelajaran berharga selama di pondok yaitu bekerja keras dan percaya terhadap diri sendiri.
Catatan kaki :
Tulang : Sebutan Paman pada suku batak
Muhadoroh :Kegiatan rutin untuk berpidato
Jayyid Jiddan : Yudisium atau derajat kelulusan pada beberapa pesantren