“Kamu , Rahmat dan Roziq , Saya pilih untuk ikut lomba pidato dikota Medan. Persiapkan diri kalian dengan sebaik-baiknya”.
“Baik, Ustadz !”. Jawabku sembari mencium ke beliau.
Sontak aku kaget terheran-heran .Tanpa ada seleksi dahulu, aku langsung dipilih. Kesempatan ini aku gunakan sebaik-baiknya disela-sela kesibukkan mudabbir.
Aku berlatih bersama kawan-kawanku secara mandiri seperti yang pernah diajarkan Akhi Wahyu. Sore hari dan pagi menjadi waktu yang wajib untuk berlatih.
Hari yang ditunggu-tunggu pun datang .Kami bertiga pergi ke MAN 2 Medan berhadapan dengan peserta lain dari berbagai sekolah bahkan bisa dibilang hanya kami yang dari pondok.
Kami memegang ucapan Ustad Khoirul Fatihin bahwa percaya pada diri sendiri itu wajib karena apabila timbul keraguan pada diri sendiri maka berakhirlah sudah diri kita . Begitu ujarnya saat kami ingin berangkat.
Giliran kami tiba , satu persatu nama kami dipanggil dan tampil dengan segenap usaha. Peserta lain tampil dengan pakaian yang memukau dan juga indah.dan perlombaan selesai mendekati Ashar.
Pengumuman juara dibacakan, dan tanpa kusadari ternyata juara 1 sampai 3 dari pondok kami Al-Hasanah dan aku sendiri dapat juara 2 . Kami yakin dan tidak boleh meragukan diri sendiri .Momen itulah yang membuatku sangat bersyukur .
Tahun demi tahun aku lalui dipondok Al-Hasanah yang tercinta ini sampai tibalah masa wisuda. Dan aku lulus dengan yudisium yang cukup membanggakan yaitu Jayyid Jiddan[4]. Dan cita-cita awalku mulai terbuai lagi .
Hingga suatu ketika aku menemukan website universitas ternama di Malang yang menyuguhkan beasiswa bagi anak yang berprestasi. Tapi lagi lagi dengan tekad yang kubangun sejak dipondok aku harus mencoba dan berusaha .
Dihari yang ditentukan aku mencoba ikut seleksi masuk ke Universitas itu di Kantor Kemenag Medan. Disana Aku dites mengenai bakat yang aku punya. Langsung saja aku mengerahkan segenap kemampuan untuk berpidato berbahasa arab. Kulihat wajah juri yang serius dan nampak berbisik ke juri sebelahnya . Dan aku tetap melanjutkan pidato sampai habis.