Tanaman parasit itu ada dua jenis. Pertama, parasit sejati yang benar-benar bergantung penuh pada inangnya, seperti Rafflesia arnoldii.Â
Tanaman ini nggak punya daun hijau, jadi nggak bisa fotosintesis.Â
Kedua, ada hemiparasit, seperti benalu (Loranthus sp.), yang masih punya klorofil.Â
Mereka tetap bisa fotosintesis meski mengambil sebagian nutrisi dari inang.
Nah, yang menarik adalah kelompok hemiparasit ini.Â
Karena punya daun hijau, mereka bisa menyerap karbon dioksida (CO) dan menghasilkan oksigen (O).Â
Artinya, walau hidup "nebeng", mereka tetap memberikan manfaat bagi atmosfer.
Penyerap Polutan Alami
Di zaman sekarang, polusi udara jadi masalah besar. Data IQAir (2023) menyebutkan Jakarta bahkan sempat menempati peringkat kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.Â
Kebayang kan, betapa pentingnya keberadaan hutan tropis sebagai penyaring alami?
Tanaman parasit yang hidup di hutan tropis ikut berperan dalam proses ini. Daun-daun mereka bisa menangkap partikel halus, debu, bahkan polutan yang terbawa angin.Â
Selain itu, proses fotosintesis mereka juga membantu menekan jumlah CO di atmosfer.Â
Jadi, meski sering dicap "menyusahkan inang", parasit sebenarnya ikut jadi bagian dari solusi.