Mohon tunggu...
Jandris_Sky
Jandris_Sky Mohon Tunggu... Kompasianer Terpopuler 2024

"Menggapai Angan di Tengah Badai"

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pohon Parasit Penyerapan Polutan : Penjaga Udara Bersih Untuk Ekosistem di Hutan Tropis

2 Oktober 2025   07:58 Diperbarui: 2 Oktober 2025   07:58 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanaman tanduk rusa yang hidup menempel pada pohon lain untuk bertahan hidup. (Sumber foto: Jandris_Sky)

Tanaman parasit itu ada dua jenis. Pertama, parasit sejati yang benar-benar bergantung penuh pada inangnya, seperti Rafflesia arnoldii. 

Tanaman ini nggak punya daun hijau, jadi nggak bisa fotosintesis. 

Kedua, ada hemiparasit, seperti benalu (Loranthus sp.), yang masih punya klorofil. 

Mereka tetap bisa fotosintesis meski mengambil sebagian nutrisi dari inang.

Tanaman tanduk rusa yang hidup menempel pada pohon lain untuk bertahan hidup. (Sumber foto: Jandris_Sky)
Tanaman tanduk rusa yang hidup menempel pada pohon lain untuk bertahan hidup. (Sumber foto: Jandris_Sky)

Nah, yang menarik adalah kelompok hemiparasit ini. 

Karena punya daun hijau, mereka bisa menyerap karbon dioksida (CO) dan menghasilkan oksigen (O). 

Artinya, walau hidup "nebeng", mereka tetap memberikan manfaat bagi atmosfer.

Penyerap Polutan Alami

Di zaman sekarang, polusi udara jadi masalah besar. Data IQAir (2023) menyebutkan Jakarta bahkan sempat menempati peringkat kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. 

Kebayang kan, betapa pentingnya keberadaan hutan tropis sebagai penyaring alami?

Tanaman parasit yang hidup di hutan tropis ikut berperan dalam proses ini. Daun-daun mereka bisa menangkap partikel halus, debu, bahkan polutan yang terbawa angin. 

Selain itu, proses fotosintesis mereka juga membantu menekan jumlah CO di atmosfer. 

Jadi, meski sering dicap "menyusahkan inang", parasit sebenarnya ikut jadi bagian dari solusi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun